Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi mewajibkan eksportir batu bara menggunakan Harga Batu Bara Acuan (HBA) mulai 1 Maret 2025. Meski aturan baru ini disebut dapat meningkatkan pendapatan negara dan mendorong pertumbuhan industri domestik, ada kekhawatiran pembeli batu bara Indonesia beralih ke negara lain.
Menanggapi hal ini, Direktur PT Bayan Resources Tbk Alexander Ery Wibowo mengatakan sejak HBA diberlakukan tidak memberikan dampak signifikan kepada perusahaan, seperti kekhawatiran yang diungkapkan industri. Meski demikian dia mengakui, jika produksi batu baranya tinggi maka akan menjadi tantangan tersendiri.
Alexander mengatakan ada selisih sekitar US$ 5 per ton antara Newcastle dan HBA, artinya patokan bar ini sudah mendekati realitas.
"Jadi pertama memang awalnya heboh karena kita belum tahu bagaimana merespons market ini, dimana marketnya mayoritas asing," kata Alexander dalam acara CNBC Indonesia Mining Forum di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Dia menambahkan dengan penjelasan dari pemerintah terkait manfaat HBA, maka tidak terlalu ada dampak signifikan terhadap pembelian batu bara dari Indonesia. Meski demikian, dia mengakui tetap ada penyesuaian secara teknis kontrak.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno menjelaskan bahwa HBA sendiri digunakan sebagai acuan harga. Khususnya untuk kegiatan pembayaran pajak dan royalti.
Menurut dia, penetapan HBA nantinya akan dilakukan berdasarkan data real transaction. Data transaksi tersebut menjadi dasar untuk menentukan harga batu bara yang berlaku.
"HBA yang sekarang menggunakan data rill transaksi itu menggunakan data past tense kalau future tense kita prediksi tentang apakah naik dan lain sebagainya gak gampang juga tapi basis data yang kemarin kita kan ada semua atas dasar itu lah kita pakai sebagai dasar," ujarnya.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menakar Untung Rugi Penerapan HBA Untuk Ekspor
Next Article Video: Menakar Untung Rugi Penerapan HBA Untuk Ekspor