Defisit APBN 2026 Bengkak, Purbaya: Tak Usah Takut, Kita Hati-hati

11 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan, pengelolaan APBN 2026 akan tetap hati-hati meski terjadi pelebaran target defisit.

Ia menegaskan, postur terbaru APBN 2025 yang defisit nya melebar menjadi Rp 689,1 triliun atau setara 2,68% terhadap produk domestik bruto (PDB), dari sebelumnya hanya dirancang Rp 638,8 triliun atau setara Rp 2,48% dari PDB belum melampaui batas aman yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara sebesar 3% PDB.

"Apalagi menanyakan bahaya apa enggak? itu nggak apa-apa, itu masih 2-3%," kata Purbaya seusai rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR tentang pengesahan tingkat I RUU APBN 2026 di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Purbaya menekankan, postur defisit terbaru ini memang dibutuhkan Indonesia untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

"Diperlukan untuk nanti menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, jadi enggak usah takut. Kita tetap hati-hati," tegas mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.

Sebagaimana diketahui, bengkaknya nilai defisit itu terjadi karena anggaran belanja negara menjadi sebesar Rp 3.842,7 triliun dari sebelumnya dirancang hanya senilai Rp 3.786,5 triliun. Sementara itu, pendapatan negara naik sedikit dari Rp 3.147,7 triliun menjadi Rp 3.153,6 triliun.

Berikut ini postur lengkap APBN 2026 yang mengalami perubahan.

Pendapatan negara dari Rp 3.147,7 triliun menjadi Rp 3.152,6 triliun

- Penerimaan pajak tetap Rp 2.357,7 triliun
- Kepabeanan dan cukai naik dari Rp 334,3 triliun menjadi Rp 336 triliun
- Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) naik dari Rp 455 triliun menjadi Rp 459,2 triliun

Belanja negara dari Rp 3.786,5 triliun menjadi Rp 3.842,7 triliun

- Belanja Kementerian atau Lembaga (K/L) naik dari Rp 1.498,3 triliun menjadi Rp 1.510,5 triliun
- Belanja Non K/L dari Rp 1.638,2 triliun menjadi Rp 1.639,2 triliun
- Transfer ke Daerah naik dari Rp 650 triliun menjadi Rp 693 triliun

Keseimbangan primer naik dari defisit Rp 39,4 triliun menjadi Rp 89,7 triliun

Defisit anggaran naik dari Rp 638,8 triliun menjadi Rp 689,1 triliun

Pembiayaan anggaran dari Rp 638,8 triliun menjadi Rp 689,1 triliun


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Defisit APBN 2026 Dekati 2,5%, Program Prioritas Prabowo Aman?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |