3 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) hanya akan menerbitkan 80.000 visa E-9 baru pada tahun 2026. Ini menandai tahun kedua berturut-turut pengurangan kuota untuk pekerja asing tidak terampil.
Pengumuman diberikan Kementerian Ketenagakerjaan dan Perburuhan Korsel, dikutip Yonhap, Rabu (24/12/2025). Perlu diketahui, Visa E-9 memungkinkan warga negara dari 17 negara-termasuk Indonesia, Vietnam, Filipina, China, Thailand, dan Bangladesh- untuk bekerja di sektor padat karya seperti manufaktur, pertanian, konstruksi, perikanan, dan jasa.
Mereka bisa bekerja hingga tiga tahun. Masa tinggal dapat diperpanjang hingga dua tahun tambahan atas permintaan pemberi kerja kepada pemerintah.
Sebenarnya, kuota tahunan terus menurun. Angkanya sebesar 165.000 pada tahun 2024 lalu menjadi 130.000 pada tahun 2025.
Pemerintah mengatakan permintaan tenaga kerja asing, yang melonjak setelah pandemi COVID-19, telah kembali ke tingkat sebelum pandemi. Laporan tersebut juga menyebutkan penurunan lowongan pekerjaan di sektor manufaktur dan konstruksi.
Meskipun terjadi penurunan, pengamat industri mengatakan kekurangan tenaga kerja kemungkinan tidak akan memburuk, karena jumlah visa E-9 yang baru dikeluarkan dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai sekitar 80.000. Untuk mengatasi kekhawatiran tentang kekurangan tenaga kerja di wilayah di luar wilayah metropolitan Seoul, kementerian mengatakan akan melonggarkan pembatasan pekerjaan untuk perusahaan yang berlokasi di luar Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi.
Perusahaan di luar wilayah metropolitan akan diizinkan untuk mempekerjakan hingga 30% lebih banyak pekerja E-9 daripada jumlah yang semula ditetapkan. Sementara perusahaan yang berbasis di Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi akan diizinkan tambahan 20%.
"Kami akan terus berupaya untuk memastikan bahwa pekerjaan asing dan domestik memainkan peran yang saling melengkapi dan membentuk siklus yang baik," kata seorang pejabat kementerian tenaga kerja.
"Kami juga akan membangun sistem dukungan terpadu untuk semua pekerja asing guna memberikan perlindungan dan bantuan komprehensif tanpa celah," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
