China Balas Dendam, Tesla Makin Babak Belur

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak pada bisnis raksasa teknologi yang bergantung pada fasilitas produksi dan komponen dari negara kekuasaan Xi Jinping.

Salah satu yang kena hantaman keras adalah Tesla. Sepanjang 2025, saham Tesla sudah anjlok 33,89%. Bukan cuma perang dagang yang menampar Tesla, tetapi juga aksi boikot yang meluas di mana-mana usai CEO Elon Musk bergabung ke pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Pada perdagangan yang ditutup Rabu (23/4) waktu setempat, saham Tesla menanjak 5,37% pasca Musk melaporkan kinerja kuartal pertama (Q1).

Kendati demikian, Musk tak menampik tantangan yang dialami perusahaan karena perang dagang AS-China. Salah satunya terkait produksi robot mirip manusia (humanoid) Optimus yang dikatakan terdampak pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China.

Musk mengatakan China ingin memastikan magnet bumi jarang miliknya tak digunakan untuk kepentingan militer AS. Saat ini, Musk mengaku Tesla sedang dalam proses untuk berdiskusi dengan Beijing agar bisa mendapat lisensi ekspor penggunaan magnet tanah jarang.

"China mau ada jaminan bahwa magnet tanah jarang tidak digunakan untuk tujuan militer. Tentu saja kami tidak akan menggunakannya untuk militer. Kami menggunakannya untuk robot humanoid," kata Musk dalam laporan kinerjanya, dikutip dari Reuters, Kamis (24/4/2025).

Musk menegaskan bahwa robot humanoid Optimus bukan senjata.

Bulan ini, China mengumumkan pembatasan ekspor magnet tanah jarang sebagai balasan atas tarif resiprokal yang ditetapkan Trump.

Sejauh ini, Trump menetapkan tarif 145% ke China dan sebaliknya China memberlakukan tarif 125% terhadap barang impor dari AS.

Sebagai informasi, magnet tanah jarang merupakan komponen penting untuk membuat senjata, perangkat elektronik, dan barang-barang lainnya.

Pembatasan terbaru dari pemerintah China tak hanya meliputi bahan mentah magnet dan mineral tanah jarang, tetapi juga produk-produk final yang susah untuk digantikan, menurut keterangan analis.

Eksportir di China diminta untuk mengajukan lisensi ke Kementerian Perdagangan untuk bisa menjual komponen-komponen tersebut ke AS. Prosesnya kompleks dan bisa memakan waktu sekitar 6-7 minggu hingga beberapa bulan.

Musk mengatakan Tesla berharap bisa memproduksi ribuan robot humanoid Optimus pada tahun ini.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Regulasi Kian Ketat, Investasi Kripto Syariah RI Menjanjikan?

Next Article Elon Musk Makin Terpuruk, Zuckerberg Langsung Pesta Pora

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |