Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mendapat kucuran dividen dari dua perbankan pelat merah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Total dividen kedua bank yang diperoleh Danantara senilai total Rp 49 triliun.
Rinciannya, Danantara akan mengantongi dividen dari BRI senilai Rp Rp 27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun. Sedangkan dividen yang diperoleh dari Bank Mandiri senilai Rp 22,62 triliun. Hal tersebut telah diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Sebagai informadi, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membayarkan dividen tunai ke rekening investor pada, Rabu (23/4/2025). Dalam aksi korporasi ini, BRI membagikan dividen final sebesar-besarnya Rp 31,40 triliun atau senilai Rp 208,40 per saham.
Adapun, pembagian dividen ini mengacu pada kinerja keuangan BRI per 31 Desember 2024, di mana secara konsolidasian laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp60,15 triliun.
Pembayaran dividen ini merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, pada Senin (24/03), di Jakarta, disepakati bahwa total dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 sebesar-besarnya Rp 51,73 triliun atau Rp 343,40 per saham.
Angka tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 135 per saham (setara Rp 20,33 triliun) yang telah dibayarkan pada 15 Januari 2025 lalu. Dengan demikian, sisa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar-besarnya Rp 31,40 triliun atau Rp 208,40 per lembar saham.
Dari total dividen tersebut, berdasarkan struktur kepemilikan saham maka BRI akan menyetorkan dividen kepada Pemerintah Indonesia sebesar Rp 27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun yang telah lebih dahulu dibayarkan. Sementara itu, sisanya akan dibagikan secara proporsional kepada seluruh pemegang saham publik yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada recording date.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa keputusan pembagian dividen ini telah mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan yang solid dan memiliki struktur modal yang kuat.
"BRI mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan besaran dividen, termasuk kebutuhan ekspansi bisnis, kecukupan likuiditas, dan manajemen risiko bank. Rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan pun diproyeksikan tetap terjaga di atas 19% dalam jangka panjang," ujar Hendy.
Sementara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memutuskan membagikan 78% dari laba tahun buku 2024 atau senilai Rp 43,5 triliun. Dengan demikian investor akan mendapatkan setara Rp 466,18 per saham.
Bila dirinci, pemerintah sebagai pengendali emiten bersandi BMRI akan menerima Rp 22,62 triliun yang jika sebelumnya disetorkan ke rekening kas umum negara, kini akan dikelola oleh Danantara.
Bank Mandiri mencatatkan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun sepanjang tahun 2024. Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp55,06 triliun.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Dirut Baru Janji Bawa BRI Jadi Bank Dengan Laba Terbesar ASEAN
Next Article Video: Adu Laba 4 Bank Besar: BRI, BCA, BNI, Mandiri, Ini Pemenangnya!