Boncos Terus di Saham? Mungkin Kamu yang Terlalu Serakah

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dunia investasi, sifat greedy menjadi sifat alami sebagian para investor maupun trader. Saat melihat harga saham naik, naluri ingin cuan lebih besar muncul. Terkadang lingkungan pasar mendukung euforia, seperti teman cuan cepat, media ramai cerita profit besar, membuat investor terpancing.

Namun, investor pemula sering belum punya target jual, sehingga tergoda menahan terlalu lama demi cuan lebih banyak.

Pada akhirnya pun menimbulkan Fear of Missing Out (FOMO), di mana sebuah rasa takut ketinggalan momentum sehingga membeli tanpa analisa, dan pada akhirnya menimbulkan kerugian bagi para sebagian investor akibat FOMO tersebut.

Seperti yang terjadi pada perdagangan berjalan hari ini, sebagian saham milik Prajogo Pangestu terpantau melandai bahkan terkoreksi usai kenaikan tajam pada perdagangan kemarin.

Greedy dan FOMO mendorong banyak investor membeli harga atas pada perdagangan kemarin dan pada akhirnya pada perdagangan hari ini justru terkoreksi. Aksi ini terjadi akibat timbulnya rasa greedy sehingga menimbulkan FOMO dan pada akhirnya membeli tanpa memperhitungkan resiko yang berakibat pada kerugian.

Greedy dapat timbul saat harga naik terus dan investor ingin mengejar cuan lebih besar tanpa rencana jual. Bisa juga terjadi saat ingin "balik modal" dengan membeli terus saham yang turun tanpa analisa yang jelas.

Pasar tidak selalu sesuai keinginan, harga saham bisa turun mendadak meski sebelumnya naik tinggi. Greedy membuat investor pada akhirnya mengabaikan manajemen risiko. Hal ini pun menyebabkan cut loss terlambat, dan kerugianmu malah membesar. Psikologis investor pun akan cepat lelah jika terus mengejar cuan besar, menyebabkan keputusan emosional.

Bagaimana cara menghindari greedy?

Menurut CNBC Indonesia Research, sebelum membeli saham, pastikan sudah membuat trading plan untuk memperhitungkan resiko terlebih dahulu sebelum rewards. Dalam trading plan harus menentukan target hdan target taking profit yang realistis seperti 5-15% untuk daily trading.

Usahakan tidak FOMO, tetap berpegang pada analisa fundamental atau teknikal. Konsistensi lebih penting daripada sekali untung besar, karena konsistensi bisa menumbukan nilai portofolio mu lebih stabil dan lebih baik, dibandingkan sekali untung besar karena FOMO dan berujung pada kerugian besar, yang pada akhirnya menghapus semua keuntungan.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |