Belitung Dulu Dikepung Wisatawan, Kondisi Sekarang Tak Terduga

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pulau Belitung, yang dulu dikenal sebagai salah satu destinasi pantai favorit wisatawan domestik dan mancanegara, kini tengah berjuang keras memulihkan sektor pariwisatanya pasca-pandemi COVID-19. Jika Bali dan Jakarta mulai menunjukkan peningkatan signifikan dalam kunjungan wisata, Belitung justru menghadapi pemulihan yang lebih lambat.

Direktur KEK Tanjung Kelayang Daniel Alexander, mengungkapkan bahwa keterbatasan akses menjadi salah satu faktor utama rendahnya recovery rate pariwisata di pulau tersebut.

"Nah, kalau kita lihat dari Jakarta, Bali, Belitung misalnya kalau kita compare, untuk recovery rate post-pandemi itu Belitung yang paling rendah. Kenapa? Karena Belitung secara aksesibilitas itu sangat terbatas. Kalau Jakarta sebagai destinasi dan Bali itu masih bisa diakses mobil, mobil masih bisa nyebrang, atau Jogja ya misalnya. Nah untuk recovery rate itu paling signifikan ada di Bali, dan sekarang Jakarta sangat baik ya kalau kita lihat," ujar Daniel kepada CNBC Indonesia, Minggu (26/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa ketersediaan penerbangan menjadi kendala terbesar. Belitung sangat kesulitan untuk bisa punya recovery rate pemulihan seperti pre-pandemic karena terbatasnya jumlah penerbangan saat ini.

"Jadi kalau sebelum pandemi itu jumlah orang yang datang lewat penerbangan saja ada 16 pesawat Jakarta only, di luar Bandung, di luar Pangkal Pinang, dari Pulau Bangka, ataupun dari Palembang gitu. Nah kalau sekarang itu masih 3 atau 4 lah satu hari maksimal dari Jakarta. Nah dari situ kita udah bisa melihat jumlah orang yang datang ke Belitung itu signifikan jauh berkurang daripada sebelum pandemi," bebernya.

Bangka Belitung. (Dok. Detikcom/Deni Wahyono)Foto: Bangka Belitung. (Dok. Detikcom/Deni Wahyono)
Bangka Belitung. (Dok. Detikcom/Deni Wahyono)

Turunnya jumlah penerbangan tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga pada sektor lain yang berhubungan dengan mobilitas bisnis. Dengan menurunnya jumlah kunjungan, industri perhotelan, restoran, hingga transportasi lokal pun ikut terdampak. Selain itu, Daniel menekankan bahwa penurunan produksi industri hilir di Belitung juga memengaruhi sektor pariwisata.

"Nah sekarang dengan adanya efisiensi dari pemerintah dan juga menurunnya produksi industri hilir yang ada di provinsi baka Belitung, produksi hilir mineral ya, nah ini berpengaruh sekali dengan para pelaku industri para wisata, termasuk hotel, perjalanan mobil, ataupun rumah makan gitu. Karena jumlah wisatawan yang datang beragendakan dengan kegiatan korporat ataupun kantor itu juga berkurang karena kebijakan dari pemerintah pusat," sebutnya.

Meski begitu, KEK Tanjung Kelayang mencatat perkembangan positif dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan memperluas pasar wisatawan ke segmen internasional. Langkah ini terbukti membantu menahan laju penurunan jumlah wisatawan secara keseluruhan.

"KEK Tanjung Kelayang sendiri ya sebenarnya pertumbuhannya cukup baik karena kita sangat terbantu semenjak kita menyasar turis internasional, ekspatriat. Memang jumlah wisatawan yang datang cukup meningkat walaupun jumlah wisatawan domestiknya menurun karena terbatasnya jumlah penerbangan. Jadi secara rasio, secara komposisi wisatawan mancanegaranya justru meningkat gitu. Dan mereka transit dari Bali, Bali-Jakarta, Jakarta-Belitung, ataupun dari Eropa mereka transit ke Jakarta, dari Jakarta mereka ke Belitung. Nah kita melihat memang cukup signifikan ya," jelas Daniel.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Daftar Kota di Dunia yang Paling Banyak Penipuan dan Modusnya

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |