1 week ago
9
Jakarta, CNBC Indonesia -Mali telah menangguhkan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas di seluruh negeri selama dua minggu mulai Senin karena kelangkaan bahan bakar (BBM). Hal ini terjadi karena pemberontak yang terkait dengan al-Qaeda memberlakukan blokade.
Militan Jama'at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM) mengumumkan blokade impor BBM ke negara Afrika Barat yang terkurung daratan tersebut pada awal September. Sejak itu, mereka menyerang konvoi truk tangki bahan bakar yang berusaha memasuki negara tersebut atau mencapai ibu kota.
Para analis menggambarkan blokade bahan bakar tersebut sebagai bagian dari kampanye tekanan terhadap pemerintah Mali yang dipimpin militer. Beberapa stasiun pengisian bahan bakar di ibu kota Bamako telah ditutup.
Sementara itu, karena tidak dapat mengisi tangki mereka, warga terpaksa berjalan kaki melakukan aktivitas. Beberapa mencoba mencari ojek sementara yang lain memilih tinggal di rumah.
Berita penutupan sekolah ini menyusul pengumuman Jumat bahwa Rusia, yang telah berupaya mempererat hubungan dengan Mali dalam beberapa tahun terakhir, akan mengirimkan antara 160.000 dan 200.000 metrik ton minyak bumi dan produk pertanian. Kepala delegasi Rusia yang mengunjungi Mali pekan lalu, Alexey Keulika, tidak merinci dalam pengumuman tersebut jenis produk minyak bumi apa yang akan dikirimkan atau kapan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Krisis Hantam Negara Maju, Banyak Warga Tidur di Bandara
