Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta merupakan provinsi dengan produktivitas tenaga kerja tertinggi se-Indonesia.Hal ini cukup mencerminkan semangat kerja individu yang terlihat dari sikap dan mental positif dalam bekerja. Sebaliknya, pekerja di Jawa Barat justru mencatat produktivitas yang rendah meskipun wilayah tersebut m emiliki banyak pabrik.
Data Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan rata-rata tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia adalah Rp 89, 33 juta per tahun atau sekitar Rp 7,44 juta per bulan.
Jakarta menjadi provinsi dengan produktivitas tertinggi yakni Rp421,1 juta/tenaga kerja kemudian disusul Kalimantan Timur yakni Rp288,8 juta/tenaga kerja/tahun).
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja adalah rasio antara produk berupa barang dan jasa dengan tenaga kerja yang digunakan, baik individu maupun kelompok dalam satuan waktu tertentu yang merupakan besaran kontribusi tenaga kerja dalam pembentukan nilai tambah suatu produk dalam proses kegiatan ekonomi.
Yang menarik, banyak provinsi di Jawa yang memiliki tingkat produktivitas rendah. Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta masuk dalam 10 besar terendah. Jawa Tengah hanya menempati 31 sementara Yogyakarta ada di peringkat 29.
Jawa Barat juga ada di peringkat 24 dari 38 provinsi. Tingkat produktivitas di Jawa Barat hanya Rp 71,76 juta/tenaga kerja/tahun. Angka tersebut di bawah rata-rata nasional yang ada di 89,33.
Padahal, Jawa Barat merupakan salah satu pusat dari industri dan bisnis di Indonesia. Ratusan pabrik ada di Jawa Barat mulai dari di Karawang dan Cikarang (Bekasi).
Perusahaan-perusahaan besar juga banyak yang beroperasi di Jawa Barat mulai dari Astra, Yamaha, Toyota, Sharp hingga Honda.
Tiga kabupaten/kota dengan tingkat Upah Minimum Regional (UMR) tertinggi di Indonesia bahkan ada di Jawa Barat yakni Kota Bekasi (Rp5.690.752), Kabupaten Karawang (Rp5.599.593), dan Kabupaten Bekasi: Rp5.558.515
Tingkat produktivitas di Jawa Barat hanya Rp 71,76 juta/tenaga kerja/tahun. Angka tersebut di bawah rata-rata nasional yang ada di 89,33.
Dalam Media Riset Ekonomi Pembangunan (MedREP) yang ditulis oleh Nadia Putri Larasari dan Ali Anis dengan judul Determinan Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Provinsi di Indonesia menyampaikan bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Produktivitas tenaga kerja juga mencerminkan semangat kerja seseorang, yang tampak melalui sikap dan mental yang baik dalam bekerja.
Produktivitas tenaga kerja berkaitan erat dengan kesejahteraan tenaga kerja. Peningkatan produktivitas dapat meningkatkan pendapatan tenaga kerja, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kesejahteraan tenaga kerja.
Pendidikan, upah, dan teknologi adalah faktor penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Pendidikan membantu tenaga kerja mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan. Upah yang layak dapat meningkatkan motivasi, efisiensi, dan kesejahteraan pekerja, serta menciptakan kompetisi yang sehat di perusahaan. Selain itu, teknologi menyediakan alat dan metode yang memungkinkan tenaga kerja untuk bekerja lebih cepat dan efisien.
Sejak 2013 hingga 2022, provinsi Kalimantan Timur dan Jakarta menjadi daerah yang punya produktivitas tertinggi se-Indonesia.
Foto: Produktivitas Tenaga Kerja Tertinggi (2013-2022)
Sumber: BPS diolah
Di Jakarta, produktivitas didorong oleh tingginya urbanisasi, keberadaan pusat bisnis nasional, dan infrastruktur yang berkembang, termasuk akses optimal ke teknologi informasi dan komunikasi.
Jakarta juga memiliki banyak perusahaan besar, terutama di sektor keuangan dan industri kreatif, yang memberi pekerja peluang untuk terlibat dalam aktivitas bernilai tambah tinggi. Sementara itu, di Kalimantan Timur, produktivitas tinggi didorong oleh sektor pertambangan dan energi, seperti minyak, gas, dan batu bara. Industri ini menghasilkan nilai ekonomi besar dengan jumlah tenaga kerja relatif kecil, sehingga produktivitas per pekerja meningkat pesat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)