Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar smartphone global tumbuh positif pada kuartal-III (Q3) 2025. Menurut laporan dari firma riset IDC, pertumbuhan pengiriman HP sepanjang periode Juli-September 2025 tercatat 322,7 juta atau meningkat 2,6% dibandingkan Q3 2024.
IDC mencatat pertumbuhan pasar smartphone disokong oleh segmen premium. Masyarakat beramai-ramai mengganti HP terbaru karena inovasi dari segi bentuk (form-factor) dan kemampuan AI yang mulai meluas di jejeran HP dengan harga lebih terjangkau.
"Pabrikan HP telah menguasai seni inovasi, tidak hanya pada aspek hardware dan software, tetapi juga dalam menghilangkan hambatan pembelian. Mereka menggabungkan perangkat mutakhir dengan model pembiayaan inovatif dan program tukar tambah yang agresif, sehingga keputusan konsumen untuk mengganti HP baru bisa ditempuh 'tanpa pikir panjang'," kata Nabila Popal, Senior Research Director World Client Devices IDC, dikutip dari laman resmi IDC, Senin (27/10/2025).
Samsung dan Apple yang merupakan penguasa HP segmen premium bertengger di posisi pertama dan kedua. Masing-masing secara berurutan mencatat pertumbuhan tahun-ke-tahun (YoY) sebesar 6,3% dan 2,9%.
Vice President Client Devices IDC, Fransisco Jeronimo menjelaskan seri HP lipat Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 mengungguli semua model ponsel lipat sebelumnya. Hal ini menciptakan momentum baru pada segmen HP lipat.
Lebih lanjut, Apple menunjukkan pertumbuhan positif berkat seri iPhone 17 teranyar yang dirilis global pada September 2025. Kinerja moncer ini diraih setelah Apple mengalami kelesuan selama beberapa kuartal terakhir, terutama karena kurangnya minat di China yang merupakan pabrikan HP terbesar di dunia.
"Permintaan pada seri iPhone 17 terbaru dari Apple sangat kuat, dengan pre-order melebihi generasi sebelumnya. Pada saat bersamaan, Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 unggul dari semua model HP lipat sebelumnya, membuatnya ada momentum baru pada segmen perangkat lipat," kata Jeronime.
Tiga perusahaan yang juga berada di daftar 'Top 5' lainnya adalah Xiaomi, Transsion dan Vivo. Xiaomi yang mengkonsolidasikan pemulihan untuk pasar Eropa dan Amerika Latin dengan seri Redmi Note dan Poco.
Transsion mengalami perkembangan pesat untuk Afrika Utara dan Timur. Perusahaan disebut memanfaatkan jaringan distribusi kuat serta portofolio pada segmen harga HP murah di bawah US$200.
Sementara Vivo merebut kembali pangsa pasar pada beberapa negara berkembang. Meski posisinya turun dari peringkat ke-4 di Q3 2024 menjadi ke-5 di Q3 2025, vivo masih mencatat pertumbuhan positif 4,8% YoY.
Hal ini didukung dari perangkat kelas menengah yang diperbarui bersama dengan fitur pencitraan yang didukung AI, begitu juga dengan melakukan promosi online yang agresif.
"Industri smartphone terus mengalami peningkatan, dengan mencatat pertumbuhan solid. Ini pencapaian luar biasa karena adanya ketidakpasdtian ekonomi dan dinamika tarif yang penuh gejolak," Popal menjelaskan.
Di antara jejeran 'Top 5' HP dengan pangsa pasar terbesar, tak ada nama Oppo. Pabrikan China tersebut mulai konsisten digantikan oleh Transsion yang membawahi merek Infinix, Tecno, dan Itel.
Selengkapnya, berikut daftar 5 besar smartphone pada Q3 2025 secara global dari IDC:
1. Samsung: pengapalan 61,4 juta unit dengan market share 19,0%.
2. Apple: pengapalan 58,6 juta unit dengan market share 18,2%.
3. Xiaomi: pengapalan 43,5 juta unit dengan market share 13,5%.
4. Transsion: pengapalan 29,2 juta unit dengan market share 9,0%.
5. Vivo: pengapalan 28,8 juta unit dengan market share 8,9%.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

6 hours ago
1

















































