Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu meyakini bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi salah satu pintu masuk dalam mendorong percepatan program hilirisasi. Pasalnya, program yang digaungkan pemerintah tersebut membutuhkan modal investasi yang tidak sedikit.
"Hilirisasi ada dua konteks, konteks tekno advance dan sumber pendaanan yang besar. Melalui rilis Danantara diharapkan ada konsolidasi pendanaan independen. Kita butuh kecepatan dalam eksekusi mengambil kebijakan percepatan investasi di hilirisasi," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Mining Forum di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Menurut Todotua program hilirisasi sendiri sangat penting. Selain mendorong nilai tambah suatu produk komoditas melalui proses pengolahan lanjutan, program ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga tidak heran jika pemerintah saat ini benar-benar berkomitmen mendorong percepatan program tersebut.
"Pertanyaan adalah kenapa hilirsasi, karena tahun ke tahun di 2 periode pemerintahan sebelumnya fokus di sektor infrastruktur. Maka saat ini saatnya masuk kepada konteks hilirisasi bahwa kita mengharapkan adanya added value daripada kekayaan alam yang kita miliki," jelasnya.
Seperti diketahui, keberadaan Danantara dapat menjadi payung hukum yang mempercepat pelaksanaan program hilirisasi minerba.
Selain itu, badan ini juga akan merumuskan dan menetapkan standar prioritas kegiatan usaha, ketersediaan pembiayaan, serta penerimaan negara.
Melalui Danantara, Indonesia mempunyai modal yang cukup kuat untuk mendukung proyek strategis nasional.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Danantara Meluncur - AS Minta 'Bayaran' Usai Bela Ukraina
Next Article Riset Binus Sebut Hilirisasi RI Jadi Inspirasi Negara Asia & Afrika