4 Pertanyaan Penentu Hubungan Anda dan Pasangan Langgeng atau tidak

8 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap pasangan tentu mengharapkan hubungan yang langgeng dan berjalan mulus. Meski begitu, Anda tidak bisa menganggap bahwa apa yang diinginkan dari pasangan adalah sama dengan keinginan Anda. Selain mengenal pasangan lebih dalam, komunikasi yang baik juga dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi langgeng.

Psikolog Mark Travers mengatakan, ada beberapa pertanyaan yang mampu mengukur seberapa kuat hubungan Anda dengan pasangan. Jika semua jawaban Anda adalah "ya", kemungkinan besar Anda berada di posisi yang tepat.

Lantas apa sajakah itu? Berikut adalah empat pertanyaan sederhana yang dapat menentukan kelanggengan hubungan Anda melansir CNBC Make It, Senin (17/3/2025).

1. Jika Anda bukan pasangan, apakah Anda masih akan menjadi teman dekat?
Setiap hubungan yang sehat harus didasarkan pada persahabatan. Bayangkan pasangan Anda hanya sebagai teman, apakah Anda masih ingin menghabiskan waktu bersama mereka, tertawa bersama, dan meminta dukungan dari mereka?

Pasangan yang menjawab "ya" untuk hal ini memahami bahwa hubungan membutuhkan lebih dari sekadar gairah dan komitmen. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa jika Anda menyukai pasangan Anda sebagai pribadi, ikatan Anda akan jauh lebih sulit untuk diputus.

Di sisi lain, beberapa pasangan tetap bersama karena kebiasaan, takut memulai kembali atau karena mereka merasa telah berinvestasi terlalu banyak dalam hubungan untuk melepaskannya. Inilah yang membuat orang-orang tetap berada dalam hubungan yang tidak bahagia selama bertahun-tahun.

2. Apakah Anda menyukai diri Anda sendiri saat bersama pasangan Anda?
Pasangan hidup Anda harus mengeluarkan yang terbaik dari diri Anda. Apakah kehadiran mereka dalam hidup Anda membuat Anda merasa didukung, dicintai, dan terinspirasi untuk berkembang? Atau apakah Anda merasa terkekang, direndahkan, dan diabaikan?

Hubungan yang benar-benar hebat sering kali mencerminkan apa yang disebut "Efek Michelangelo." Sama seperti seniman yang membentuk batu mentah menjadi patung yang menakjubkan, pasangan yang sehat akan memahat satu sama lain menjadi versi diri mereka yang lebih baik. Mereka mendorong tujuan Anda, menyemangati keberhasilan Anda, dan mengingatkan Anda tentang nilai Anda bahkan di hari-hari yang sulit.

Hubungan yang tidak sehat dapat memiliki efek sebaliknya. Jika berada di dekat pasangan membuat Anda merasa kecil, dikritik, atau tidak yakin pada diri sendiri, ada baiknya Anda merenungkan alasannya. Perasaan Anda saat berada di dekat pasangan sering kali menjadi salah satu petunjuk terbesar tentang seberapa sehat hubungan Anda.

3. Jika Anda tahu bahwa pasangan Anda tidak akan pernah berubah, apakah Anda masih ingin bersamanya?
Manusia tidak ada yang sempurna, tetapi mengabaikan kekurangan bukanlah inti dari cinta. Sebaliknya, kita semua harus belajar bahwa ketidaksempurnaan tersebut bukanlah yang menentukan pasangan Anda, maupun hubungan Anda.

Pasangan dalam hubungan yang sehat tidak bergantung pada fantasi tentang bagaimana orang lain dapat berubah tapi mereka berfokus untuk saling mencintai sebagaimana adanya mereka saat ini.

Hal ini bukan berarti Anda harus menoleransi atau menormalisasi perilaku yang tidak sehat. Namun, ini berarti menerima kesalahan kecil dan ketidaksempurnaan yang membuat pasangan Anda menjadi manusia, seperti lupa mengambil kaus kaki sesekali atau menceritakan lelucon yang sama berulang-ulang.

Jika Anda dapat dengan tulus mengatakan bahwa Anda akan memilih pasangan Anda jika mereka tetap seperti apa adanya, dengan segala kekurangannya, maka kemungkinan besar Anda telah membangun hubungan yang dapat bertahan lama.

4. Ketika Anda memiliki kabar baik, apakah pasangan Anda adalah orang pertama yang ingin Anda beri tahu?
Salah satu tanda paling jelas dari hubungan yang kuat adalah bahwa pasangan Anda tidak hanya ada di saat-saat sulit tapi mereka juga orang yang Anda andalkan untuk berbagi kemenangan Anda.

Ketika Anda mendapatkan kabar baik, apakah Anda langsung menelepon mereka atau tidak? Apakah Anda ingin merayakan keberhasilan Anda bersama?

Psikolog menyebutnya kapitalisasi dan penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang secara aktif berbagi dan merayakan kabar baik satu sama lain cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat dan lebih bahagia. Hal ini membangun rasa kemitraan dan persahabatan yang memperkuat bahwa kegembiraan Anda adalah kegembiraan mereka juga.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Kecantikan Indonesia Melesat, Ternyata Ini Faktornya!

Next Article Daftar 5 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Pasangan Makin Sayang

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |