Jakarta, CNBC Indonesia - Proses pemulihan kelistrikan di wilayah terdampak banjir dan longsor Sumatra terus dikebut. Aceh jadi wilayah yang paling menantang.
Berdasarkan informasi dari Kementerian ESDM, hingga Sabtu (6/12/2025), sebagian besar penyulang (jalur distribusi utama), gardu, beban, dan pelanggan telah kembali pulih secara bertahap.
Di Sumatra Barat, pemulihan telah mencapai 100%. Sementara itu, di Sumatra Utara, baru jalur distribusi utama yang telah pulih 100%.
Dari 4.537 gardu distribusi yang terdampak, sebanyak 4.436 atau 98% sudah dipulihkan. Beban juga sudah pulih 99% dari 264,13 MW yang terdampak dan dari 544.046 pelanggan yang terdampak, sebanyak 534.547 atau 98% pelanggan sudah kembali dialiri listrik.
Adapun pemulihan di wilayah Aceh masih belum mencapai 70%. Jalur distribusi utama baru pulih 56% atau menyala 177 dari 317 yang terdampak.
Gardu distribusi juga baru menyala 9.401 dari 14.741 yang terdampak atau 64%. Dari 369,86 MW beban yang yang terdampak, baru 189,08 MW yang dipulihkan atau 51% dari dari 1,5 juta pelanggan yang terdampak, baru 974.669 atau 65% yang sudah kembali mendapat aliran listrik.
Adapun progres menara darurat SUTT Bireun-Arun telah mencapai 87% dan SUTT ireun-Peusangan 85%.
Dalam perkembangan lain, helikopter Sikorsky berlogo BNPB mengangkut satu unit genset milik PLN dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, menuju Takengon, Aceh Tengah. Genset berkapasitas 250 kWh yang diangkut dengan metode sling load itu diprioritaskan untuk memulihkan pasokan listrik di RSUD setempat.
PLN berhasil menyalakan kembali listrik di sejumlah infrastruktur vital yang sebelumnya lumpuh akibat banjir. RSUD Muda Sedia, sebagai pusat layanan kesehatan bagi para penyintas, kini kembali berfungsi setelah genset berkapasitas 66.000 watt dioperasikan.
Di Tamiang Sport Center yang menjadi lokasi pos pengungsian, pasokan listrik dari genset PLN sudah mengalir, menopang berbagai kebutuhan dasar para penyintas. Sementara itu, PDAM Aceh Tamiang mulai beroperasi secara bertahap setelah terpasang genset berkapasitas 33.000 watt untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi warga terdampak.
Dukungan lintas sektor juga hadir melalui Polri yang membantu pendatangan genset berkapasitas 100.000 watt menggunakan kapal dari Banda Aceh ke Aceh Tamiang.
PLN juga memastikan ketersediaan BBM untuk seluruh genset yang beroperasi di Aceh berada dalam kondisi aman. Distribusi dilakukan melalui koordinasi dengan Pertamina melalui tiga jalur utama: Krueng Raya untuk Banda Aceh, Lhokseumawe untuk wilayah tengah hingga Kuala Simpang, serta Meulaboh dan Medan untuk Pantai Barat.
Sebagai langkah darurat, PLN menyalurkan tambahan 5 kiloliter bensin dan solar di Banda Aceh, 10 kiloliter bensin dan solar di Lhokseumawe yang juga melayani Bireuen, serta mengajukan tambahan 20 kiloliter dari Kuala Simpang.
(luc/luc)

5 hours ago
3

















































