Ukraina Ogah Serahkan Krimea ke Rusia, Trump Langsung 'Uring-uringan'

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia -k Trump menyebut penolakan Zelensky untuk mengakui kendali Rusia atas wilayah Krimea sebagai "pernyataan yang sangat merugikan bagi negosiasi damai dengan Rusia."

"Pernyataan provokatif seperti dari Zelensky membuat penyelesaian perang ini menjadi sangat sulit. Ia tidak punya apapun untuk dibanggakan! Situasi Ukraina sangat genting - ia bisa memilih perdamaian, atau melanjutkan perang selama tiga tahun lagi sebelum kehilangan seluruh negaranya," tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social, Rabu (23/4/2025), dilansir CNN International.

Pernyataan Trump tersebut menyoroti ketegangan yang makin besar dalam upaya menciptakan kesepakatan damai antara Moskow dan Kyiv.

Jika AS benar-benar mengakui kendali Rusia atas Krimea - wilayah yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada 2014 - hal ini akan membalikkan kebijakan resmi Washington selama satu dekade dan berpotensi mengguncang konsensus pasca-Perang Dunia II yang menolak perubahan perbatasan secara paksa.

Beberapa jam setelah pernyataan Trump, rudal-rudal Rusia kembali menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, serta kota terbesar kedua Kharkiv.

Ketegangan diplomatik semakin meningkat setelah pertemuan penting di London yang dijadwalkan untuk membahas penyelesaian konflik dikurangi skalanya, menyusul keputusan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk batal hadir.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, menyebut alasan ketidakhadiran Rubio adalah "masalah logistik." Namun, seorang pejabat AS dan dua diplomat Eropa menyampaikan bahwa keputusan itu diambil karena pemerintah AS tidak merasa negosiasi telah mencapai titik yang menentukan.

"Lebih baik membiarkan pembicaraan berjalan dulu daripada menciptakan ilusi bahwa terobosan sudah dekat," ujar salah satu diplomat Eropa.

Zelensky merespons situasi dengan pernyataan yang diunggah di platform. "Hari ini emosi sedang tinggi."

Menanggapi secara tidak langsung kritik Trump, ia menegaskan bahwa Ukraina akan selalu mematuhi konstitusinya.

"Ukraina akan selalu bertindak sesuai dengan Konstitusinya, dan kami sangat yakin mitra kami - khususnya AS - juga akan bertindak sejalan dengan keputusan tegasnya," tulis Zelensky, sembari membagikan tangkapan layar Crimea Declaration dari mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tahun 2018 yang menolak pendudukan Rusia atas wilayah tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi bahwa pertemuan di London tetap digelar, meskipun hanya pada level pejabat teknis dan tertutup bagi media. Ketidakhadiran Rubio memunculkan spekulasi mengenai posisi AS dalam negosiasi yang berlangsung.

Wakil Presiden AS JD Vance pada Rabu turut mengancam akan menarik diri dari proses diplomatik jika Ukraina dan Rusia tak segera merespons proposal damai yang diajukan AS.

"Kami telah mengajukan proposal yang sangat eksplisit kepada Rusia dan Ukraina, dan sekarang saatnya mereka berkata 'ya' atau AS akan mundur dari proses ini. Kami sudah melakukan upaya diplomatik yang luar biasa, termasuk kerja lapangan."

Namun di sisi lain, sekutu Eropa Ukraina seperti Inggris dan Prancis tetap berupaya menjembatani perbedaan pandangan antara AS dan Kyiv.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Ajukan Proposal Final Perdamaian Ukraina-Rusia

Next Article Pertahanan Putin Bobol, Ukraina Hajar Pelabuhan dan Depot Minyak Rusia

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |