Trump Mendadak Tunda Tarif 50% untuk Uni Eropa, Ini Tenggat Barunya

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menunda rencananya mempercepat penerapan tarif impor sebesar 50% terhadap barang-barang dari Uni Eropa, setelah mendapat permintaan langsung dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Trump menyatakan bahwa ia akan memperpanjang tenggat waktu pembicaraan dagang hingga 9 Juli 2025, sesuai dengan target awal yang ia tetapkan pada April lalu.

Keputusan pada Minggu (25/5/2025) waktu setempat ini diambil hanya 2 hari setelah Trump mengancam akan mempercepat penerapan tarif tinggi mulai 1 Juni, dengan alasan frustrasi terhadap lambatnya kemajuan perundingan dagang antara AS dan Uni Eropa.

Ancaman tersebut sempat mengguncang pasar global dan menimbulkan kekhawatiran akan memanasnya kembali perang dagang lintas Atlantik.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Trump mengatakan bahwa von der Leyen telah menghubunginya melalui sambungan telepon dan memohon agar tenggat tarif baru ditunda.

"Dia bilang kepada saya bahwa kami akan segera bertemu untuk melihat apakah kita bisa mencapai kesepakatan," ujar Trump, dilansir Reuters, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan bahwa dirinya mengabulkan permintaan tersebut dan tetap membuka peluang kesepakatan dagang yang lebih baik dalam waktu dekat.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga menyampaikan pesan melalui akun media sosial X, menyebut bahwa percakapan dengan Trump berlangsung "baik" dan bahwa Uni Eropa "siap bergerak cepat" dalam perundingan dagang.

Sebelumnya, pada awal April 2025, Trump telah menetapkan jangka waktu 90 hari untuk perundingan dagang antara AS dan Uni Eropa, yang akan berakhir pada 9 Juli. Namun, ancaman percepatan tarif pada Jumat lalu mengejutkan banyak pihak karena menyimpang dari kerangka waktu tersebut dan dianggap berisiko merusak hubungan ekonomi trans-Atlantik yang selama ini cukup stabil.

Trump pada Jumat menyampaikan kekecewaannya karena negosiasi dagang tidak bergerak cukup cepat. Ia menyatakan ingin menerapkan tarif baru pada 1 Juni, sebagai langkah tekanan terhadap mitra dagangnya di Eropa.

Pernyataan itu langsung memicu reaksi pasar saham dan menambah ketidakpastian dalam hubungan dagang AS-UE.

Rencana kenaikan tarif sebesar 50% terhadap berbagai produk Eropa-mulai dari mobil, makanan, hingga barang elektronik-telah menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan pelaku bisnis dan investor. Banyak yang khawatir bahwa tarif sebesar itu dapat menghambat arus perdagangan, menaikkan harga konsumen di AS, dan memicu balasan tarif dari Uni Eropa.

Meskipun penundaan ini memberi ruang negosiasi tambahan, banyak analis melihat bahwa intensi Trump untuk memperketat kebijakan perdagangan tetap kuat, terutama menjelang paruh kedua masa jabatan keduanya, di mana tekanan domestik untuk "mengembalikan lapangan kerja manufaktur" dan menekan defisit perdagangan semakin tinggi.

Sementara itu, von der Leyen menegaskan bahwa Uni Eropa berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Ia juga menyatakan bahwa blok tersebut akan memanfaatkan waktu tambahan ini untuk mempercepat proses diplomasi dagang.

Para pejabat di Brussel dilaporkan tengah menyusun paket kompromi baru yang mencakup penyesuaian terhadap akses pasar dan perlindungan industri strategis Uni Eropa, termasuk bidang otomotif dan pertanian.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Tarif, China Evaluasi Pembicaraan Dagang dengan AS

Next Article 5 Ancaman dan Kritikan Trump di Hadapan Para Pemimpin Ekonomi Dunia

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |