Trump Guncang Timur Tengah, Singkirkan Israel dari Panggung Diplomasi

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA) selama empat hari telah mengguncang lanskap diplomatik Timur Tengah.

Melansir Reuters pada Senin (19/5/2025), pertemuan kontroversialnya dengan pemimpin Islamis Suriah, Ahmed al-Sharaa, yang disebut sebagai "teroris al-Qaeda berjas" oleh Israel, menandai pergeseran besar kebijakan luar negeri AS di kawasan tersebut.

"Dia punya potensi. Dia pemimpin sejati," kata Trump kepada wartawan setelah berunding dengan Sharaa pada Rabu pekan lalu di Riyadh.

Pertemuan yang ditengahi oleh tuan rumah Arab Saudi tersebut membawa Trump menyetujui serangkaian kesepakatan senjata, bisnis, dan teknologi.

Dapat dikatakan, tur Trump ke Timur Tengah lebih dari sekadar tontonan diplomatik yang ditandai dengan investasi yang menguntungkan.

Hal itu mengukuhkan munculnya tatanan Timur Tengah baru yang dipimpin Sunni - yang melampaui 'poros perlawanan' Iran dan mengesampingkan Israel, menurut tiga sumber regional dan dua sumber Barat.

Di tengah meningkatnya kejengkelan di Washington atas kegagalan Israel mencapai gencatan senjata di Gaza, lawatan Trump merupakan penghinaan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sekutu dekat AS, kata sumber tersebut.

Sumber tersebut menyebut pesannya jelas: dalam visi diplomasi Timur Tengah Trump yang kurang ideologis dan lebih berorientasi pada hasil, Netanyahu tidak dapat lagi mengandalkan dukungan tanpa syarat AS untuk agenda sayap kanannya, kata sumber tersebut.

"Pemerintahan ini sangat frustrasi dengan Netanyahu dan rasa frustrasi itu terlihat," kata David Schenker, mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat di bawah mantan Presiden Republik George W. Bush.

"Mereka sangat, sangat transaksional, dan Netanyahu tidak memberi mereka apapun saat ini."

Sumber tersebut mengatakan bahwa AS tidak akan meninggalkan Israel, yang tetap menjadi sekutu penting AS yang dukungannya di Washington sangat kuat dan bipartisan.

Namun, pemerintahan Trump ingin menyampaikan pesan kepada Netanyahu bahwa Amerika memiliki kepentingannya sendiri di Timur Tengah dan tidak suka jika dia menghalangi jalannya, sumber tersebut menambahkan.

Kesabaran AS telah terkuras bukan hanya oleh penolakan Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza, tetapi juga penolakannya terhadap perundingan AS dengan Iran mengenai program nuklirnya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Meskipun secara terbuka menegaskan hubungan AS-Israel tetap kuat, pejabat pemerintahan Trump secara pribadi telah menyatakan kekesalannya dengan penolakan Netanyahu untuk mengikuti posisi Washington terkait Gaza dan Iran, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Enam sumber regional dan Barat mengatakan bahwa ketegangan antara AS dan Israel meningkat sebelum perjalanan regional Trump.

Kantor Netanyahu tidak menanggapi permintaan komentar. Kantor tersebut juga tidak membuat pernyataan publik apapun tentang kunjungan Trump ke kawasan tersebut.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Serang 'Jantung' Negara Arab, Beri Pesan ke Rezim Baru

Next Article Raja Salman Siapkan Amunisi Geng Arab Lawan Rencana Trump Caplok Gaza

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |