Sudah Lama Kerja tapi Tak Punya Tabungan? Ini Solusi dari Ahli

10 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia — Banyak masyarakat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan penyesalan terbesarnya soal menabung. Mereka menyesal tak mengumpulkan uang yang cukup untuk menabung.

Hal ini terungkap dalam survei dari Bankrate pada 2.078 responden di AS. Hasil survei menunjukkan 3 dari 4 orang mengalami penyesalahan finansial dan 40% menyebutkan masalah utamanya terkait tabungan, dari untuk pensiun, dana darurat, hingga biaya pendidikan.

Sementara 20% orang menyesal mengambil terlalu banyak utang. Khususnya terkait kartu kredit dan pinjaman pendidikan.

"Penyesalan soal tidak menabung cukup untuk pensiun muncul setiap tahun, dan jumlahnya makin besar seiring usia," ujar Stephen Kates, analis finansial Bankrate, dikutip dari CNBC, Minggu (7/12/2025).

Meski sadar menyesali tak menabung, namun 43% mengaku tak melakukan apapun untuk memperbaikinya.

Menurut mereka, untuk membantu kondisi keuangan mereka adalah dengan membuat kebutuhan pokok yang lebih murah, peluang kerja lebih baik, tarif sewa lebih rendah, dan pasar saham kembali pulih.

Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan hanya 76,3% penduduk memiliki rekening di lembaga keuangan formal.

Data OJK juga mengungkapkan 29 juta pekerja tercatat menjadi peserta dana pensiun. Padahal jumlah angkatan kerja dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus lalu mencapai 154 juta orang.

Pakar memberikan saran cara memperbaiki kondisi finansial jika belum memiliki tabungan untuk dana darurat maupun dana pensiun. Salah satunya dengan mulai menabung sekarang daripada tidak sama sekali.

"Terlambat memulai lebih baik dibandingkan dengan tidak pernah memulai," kata Jake Martin, penasihat finansial dari Ohio.

Berikut tiga cara lain yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki keadaan keuangan:

1. Bereskan dulu 'kebakaran finansial'

Anda perlu melunasi hutang dengan bunga tinggi, misalnya kartu kredit atau pinjaman pada pinjol. Sebab bunga yang tinggi bisa menguras tabungan.

Selain itu, potong pengeluaran tetap. perencana keuangan asal South Carolina, Ashton Lawrence menjelaskan perlu mengendalikan hal-hal yang bisa dikendalikan dan kenali pengeluaran yang tidak wajib.

"Kenali di mana uang untuk hal-hal tidak wajib (discretionary spending) bocor, apakah untuk makan di luar, terlalu banyak layanan streaming, langganan aplikasi yang sudah lupa, layanan pesan-antar, belanja impulsif, atau gaya hidup yang semakin mahal. Setiap uang yang tidak kamu keluarkan adalah uang yang bisa kamu alokasikan untuk hal yang lebih berguna," katanya.

2. Siapkan dana darurat untuk hidup 3-6 bulan

Penting juga menyiapkan dana darurat. Besarannya adalah biaya hidup selama 3-6 bulan.

Dengan dana darurat tersebut akan mencegah berutang saat hal yang tidak diinginkan terjadi. Termasuk mengambil utang yang memiliki bunga tinggi.

3. Tingkatkan tabungan pensiun

Terakhir adalah siapkan dana pensiun. Perhitungan bagi Anda yang belum pernah menyiapkannya adalah 20%-30% dari penghasilan.

"Sementara sebagian besar orang menargetkan menabung 5% hingga 10% dari penghasilan mereka, seseorang yang sedang berusaha mengejar ketertinggalan sebaiknya mencari cara untuk meningkatkan porsi tabungannya menjadi 20% hingga 30%, terutama jika mulai menabung serius di usia 40-an," kata Martin.

Dia menambahkan jumlah pastinya bergantung pada beberapa faktor. Termasuk usia dan gaya hidup yang dilakukan nantinya.

Mungkin Anda perlu mempertimbangkan usia pensiun jika perlu lebih banyak waktu menabung.

"Jumlah pasti yang perlu Anda tabung akan berbeda-beda tergantung sejumlah faktor, termasuk usia Anda dan gaya hidup yang Anda inginkan saat pensiun," katanya.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |