Sejarah Bicara: Emas Pesta Pora di Tujuh Perang Dunia

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi konflik yang terjadi antara Israel dengan Iran mendorong harga emas kembali powerfull, bahkan di gadang-gadang bisa kembali menuju level US$3.500 per troy ons.

Pada Jumat (13/6/2925), serangan udara Israel ke fasilitas nuklir Iran memicu respons dari Iran berupa serangan balasan besar-besaran menggunakan lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone, yang menargetkan infrastruktur militer dan intelijen Israel.

Perang yang terjadi pun mendorong harga emas melejit hingga level tertinggi perdagangan harian 13 Juni 2025 di level US$3.446,62 dan menjadi level tertinggi sejak 22 April 2025.

Lonjakan harga emas ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik.

Beberapa analis bahkan memproyeksikan harga emas dapat menembus level US$3.600 per troy ons hingga US$4.000 per troy ons pada tahun 2025, seiring dengan berlanjutnya ketegangan global dan potensi dampak dari konflik tersebut terhadap perekonomian dunia.

Harga emas selalu mencatatkan kenaikan saat gejolak geopolitik hingga peperangan antar negara. CNBC Indonesia Research telah merangkum dampak konflik besar terhadap pergerakan harga emas dari tahun 1990 hingga Juni 2025.

1. Perang Teluk (1990-1991)

Setelah invasi Irak ke Kuwait pada Agustus 1990, harga emas melonjak dari sekitar US$337 per troy ons menjadi US$415 per troy ons pada Januari 1991, mencatatkan kenaikan signifikan akibat ketidakpastian geopolitik dan lonjakan harga minyak.

2. Perang Kosovo (1999)

Ketegangan akibat konflik di Balkan menyebabkan investor mencari aset aman, yang berkontribusi pada kenaikan harga emas selama periode tersebut.

3. Perang Irak (2003)

Menjelang invasi AS ke Irak pada Maret 2003, harga emas naik dari sekitar US$340 per troy ons menjadi sekitar US$415 per troy ons, didorong oleh kekhawatiran akan dampak ekonomi dan politik dari konflik tersebut.

4. Perang Sipil Suriah (2011-2021)

Selama Perang Sipil Suriah (2011-2021), harga emas mengalami fluktuasi signifikan, mencerminkan meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan permintaan terhadap aset safe haven.

5. Perang Rusia-Ukraina (2022-sekarang)

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 menyebabkan lonjakan harga emas dari sekitar US$1.800 per ons menjadi lebih dari US$2.300 per ons pada pertengahan 2022, sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi global dan sanksi terhadap Rusia. Konflik antara Rusia-Ukraina pun hingga kini belum berakhir, mendorong kenaikan harga emas yang luar biasa selama ketegangan kedua negara tersebut berlangsung.

6. Perang Hamas-Israel (7 Oktober 2023-18 Maret 2025)

Perang antara Hamas dan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama antara kedua belah pihak. Sejak dimulainya perang ini, harga emas dunia mengalami lonjakan signifikan. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ketidakpastian geopolitik, yang mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas.

7. Perang Israel-Iran (13 Juni 2025-sekarang)

Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran pada bulan Juni 2025 telah berdampak signifikan terhadap pasar global, khususnya pasar emas. Hingga 16 Juni 2025, harga emas telah melonjak, mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |