Saudi Business Center, Andalan Arab Saudi Kebut Perizinan Berbisnis

11 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terus berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang menarik dan menyediakan pelayanan yang bertujuan meningkatkan daya saing, investasi, dan pertumbuhan ekonomi di Negeri Petro Dolar. Salah satu institusi yang berperan penting dalam upaya tersebut adalah Saudi Business Center (SBC).

Mengutip situs resminya, SBC didirikan berdasarkan Resolusi Kabinet Nomor 456 tanggal 11 Syaban 1440 H atau 17 April 2019. Visi SBC adalah membuat Arab Saudi menjadi satu dari 10 negara terkemuka di dunia dalam kualitas, kelancaran, dan efisiensi layanan pemerintah dari sisi bisnis.

CNBC Indonesia bersama sejumlah delegasi dari media asal Indonesia berkesempatan mengunjungi Saudi Business Center yang berlokasi di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (6/12/2025). Berdasarkan pantauan, tampak beberapa orang sedang menunggu giliran pelayanan di ruang tunggu kantor tersebut.

Sebagian lainnya sedang melakukan diskusi dengan petugas dari berbagai entitas pemerintah yang berada di dalam Saudi Business Center seperti Kementerian Investasi, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial, dan Otoritas Zakat, Pajak, dan Bea dan Cukai. Kami pun berkesempatan untuk memperoleh penjelasan dari petugas di SBC perihal proses perizinan berbisnis yang dapat dilakukan melalui digital platform SBC (https://business.sa/en/eservices/#).

Juru Bicara SBC Khalid Fahad Aldeghaither menjelaskan, SBC merupakan satu-satunya institusi yang ditujukan kepada masyarakat Arab Saudi maupun non Arab Saudi untuk memulai bisnis di Negeri Petro Dolar. Keberadaan SBC merupakan bagian dari Saudi Vision 2030 yang dimulai pada tahun 2016.

"Alasan utama proyek ini adalah untuk memudahkan pemilik bisnis," ujar Khalid.

Ia tidak menampik jika di masa lampau, pengurusan perizinan membuang waktu dan tenaga lantaran harus mendatangi setiap entitas secara terpisah. Proses tersebut membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan terkadang berbulan-bulan lamanya.

"Kini, dengan 20 cabang SBC yang telah hadir di seluruh Arab Saudi, anda menghemat waktu, tenaga, dan memiliki semua lembar perizinan. Petugas di sini pun bisa menjawab pertanyaan apa pun yang Anda tanyakan untuk semua jenis sektor usaha di mana anda ingin berbisnis," kata Khalid.

Selain itu, menurut dia, SBC memiliki digital platform dalam wujud e-services yang terus berkembang setiap hari dengan layanan yang terus bertambah. Sektor dan entitas yang ada di dalam platform pun terus bertambah.

"Kami juga memiliki layanan bantuan virtual (virtual assistance) di mana kolega kami akan bertugas untuk menjawab pertanyaan apa pun, bahkan jika Anda berada di Jakarta," ujar Khalid.

Lantas, bagaimana jika pengusaha Indonesia ingin memulai bisnis di negara tersebut?

"Bagi warga negara non Arab Saudi, seperti pemilik bisnis asal Indonesia, untuk memasuki Arab Saudi, mereka memerlukan izin masuk Arab Saudi terlebih dahulu dari Kementerian Investasi. Kementerian Investasi merupakan salah satu entitas yang ada di Saudi Business Center," ujar Khalid.

"Setelah mendapatkan izin untuk memasuki Arab Saudi, pemilik bisnis atau investor Indonesia akan diperlakukan 100% sama sebagaimana pemilik bisnis yang berkewarganegaraan Arab Saudi. Karena setelah mendapatkan izin tersebut, semua pemilik bisnis diperlakukan sama, baik warga negara Arab Saudi maupun non Arab Saudi," lanjutnya.

Namun sebelum itu, menurut Khalid, pengusaha asal Indonesia harus mengurus perizinan terlebih dahulu di Kedutaan Besar Arab Saudi yang ada di Jakarta. Pihak kedubes akan memastikan pengusaha tersebut memiliki perusahaan dengan riwayat bisnis yang jelas.

"Setelah itu, Kementerian Investasi akan memberikan lisensi kepada anda untuk mulai beroperasi di sini," kata Khalid.

Lebih lanjut, dia memastikan kalau pengusaha Indonesia akan dipermudah dalam mengurus perizinan untuk berbisnis di Arab Saudi. Transparansi pun dijamin.

"100%. Hal ini telah dibuktikan oleh Bank Dunia, mereka telah mengunjungi kami berkali-kali dan mereka menyatakan bahwa program yang dijalankan Arab Saudi akan menjadi tolok ukur bagi negara lain," ujar Khalid.

Dia pun memastikan tidak akan ada praktik under table money dalam pengurusan perizinan di SBC.

"Tidak pernah, tidak pernah terjadi, bahkan bertahun-tahun yang lalu. Sekarang sangat sulit bagi siapa pun untuk melakukan korupsi," katanya.

(miq/miq)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |