Rumah Pengusaha Dirampok Preman, Korban Disiksa-Duit Ratusan Juta Raib

1 day ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi meresahkan preman tak hanya terjadi baru-baru ini saja, tetapi sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, meskipun dengan sebutan berbeda. 

Dahulu, masyarakat lazim menyebut mereka sebagai jago. Istilah preman sendiri baru muncul pada abad ke-17. Ini berasal dari bahasa Belanda vrijman, yang berarti "orang bebas".

Salah satu kejadian mengerikan oleh preman pernah terjadi serentak di Jawa Timur 124 tahun silam. Sepanjang tahun 1901, gerombolan preman ramai-ramai merampok rumah orang kaya dan melakukan tindakan sadis terhadap pemilik rumah.

Kejadian di Purwodadi, misalnya. Harian het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie (15 Oktober 1901) mewartakan, sekelompok preman lebih dari 5 orang menyerbu rumah seseorang pengusaha pemilik pabrik gula. Mereka menjebol pagar dan pintu rumah untuk menggasak harta benda di dalamnya.

Mereka langsung berbuat sadis kepada penghuni. Para penghuni rumah diikat, matanya ditutup, dan mulut mereka disumpal. Para korban kemudian digiring ke tengah sawah agar aksi perampokan dapat berlangsung tanpa gangguan.

"Semua barang di rumah, termasuk uang sekitar 400 gulden dijarah," ungkap het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie.

Jika harga emas pada 1901 berkisar 2 gulden per gram,maka uang 400 gulden 200 gram emas. Apabila dikonversi ke harga saat ini (1 gram: Rp1,8 juta), maka 200 gram emas bisa diperoleh seharga Rp360 juta. Artinya, para preman sukses menggasak uang setara Rp360 juta pada masa kini. 

Aksi serupa terjadi juga di Magetan. Koran de Locomotief (1 Oktober 1901) melaporkan hampir semua pemilik tanah dan pengusaha kaya raya menjadi sasaran perampokan oleh sekelompok preman.  Lebih parah lagi, para pelaku tak hanya menjarah, tapi juga melakukan penyiksaan terhadap korban.

"Dalam kelompok berjumlah 20 orang atau lebih, perampok menyerbu. Tidak hanya menjarah sepuasnya, tapi juga melakukan penyiksaan. Korban dibungkus dalam tikar. Lalu mereka diikat agar tak bisa melihat atau berbicara," ungkap de Locomotief. 

Tak hanya menyasar rumah-rumah mewah, para preman juga dilaporkan melakukan pembegalan secara acak terhadap para pedagang yang hendak menuju pasar. Bahkan, mereka sempat menguasai stasiun di Ngawi yang menyimpan uang negara dalam jumlah besar.

Serangkaian aksi premanisme ini membuat warga dicekam ketakutan. Polisi tak mampu berbuat banyak. Lantas, apa yang sebenarnya memicu kekacauan ini?

Ternyata, kekacauan tersebut berkaitan erat dengan pemecatan Brotodiningrat dari jabatannya sebagai Bupati Madiun. Selama masa kekuasaannya, Brotodiningrat diketahui memelihara para jagoan atau preman untuk menjaga keamanan wilayah. Hal ini dilakukan karena kepolisian dinilai tidak mampu mengatasi gangguan ketertiban hingga ke tingkat akar rumput.

"Brotodiningrat adalah pimpinan tidak resmi dari jaringan polisi dan mata-mata, yang lebih berkuasa daripada polisi manapun, dan terdiri atas mantan narapidana serta penjahat lainnya," ungkap sejarawan Ong Hok Ham dalam Madiun dalam Kemelut Sejarah (2018).

Pemecatan Brotodiningrat membuat para preman yang selama ini berada di bawah kendalinya kehilangan figur pengendali. Tanpa 'induk', mereka bebas bergerak dan mulai menebar kekacauan. Maka, terjadilah perampokan secara serentak ke berbagai rumah orang kaya. Peristiwa ini kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Peristiwa Brotodiningrat, yang mengguncang wilayah Madiun selama berbulan-bulan.


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Geger Perampokan Duit Rp 848 M, Terbongkar Gegara Pelaku Pamer Harta

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |