RI Kejar-Kejaran dengan AS, Kembangkan Pembangkit Panas Bumi

8 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menggenjot pengembangan panas bumi sebagai bagian dari menuju swasembada energi nasional. Bahkan, pemerintah juga berkeinginan untuk mengejar posisi Amerika Serikat yang saat ini menjadi pemimpin dunia dalam kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Semula, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa sektor panas bumi saat ini telah mendapat perhatian dari Presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut dapat terlihat dari kehadiran Presiden saat peresmian Commercial Operation Date (COD) dan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek panas bumi baru di Indonesia.

"Dan ini menandakan bahwa atensi dari Pak Presiden luar biasa, dan memang di beberapa kali sambutannya itu selalu menyebutkan Panas Bumi," kata Eniya dalam acara Konsultasi Publik Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Tidak Langsung, Kamis (3/7/2025).

Selain itu, Eniya juga mengapresiasi sejumlah perusahaan seperti PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Supreme Energy, Sorik Marapi, dan Medco yang baru saja menyelesaikan tahapan penting dalam proyeknya.

Adapun, dengan adanya tambahan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari proyek Lumut Balai yang dioperasikan PGE, kapasitas terpasang panas bumi RI kini telah mencapai 2.743 megawatt (MW).

"Kita perlahan-lahan harus merangkak untuk mengalahkan sorry to say, Pak, kita berkeinginan mengalahkan Amerika untuk menjadi yang terdepan di panas bumi karena kita nomor dua," kata Eniya.

Menurut Eniya, Indonesia sendiri memiliki potensi panas bumi yang cukup besar yakni 24 GW yang tersebar di Sumatra, Jawa, Sulawesi, hingga Indonesia Timur.

Adapun, di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas panas bumi sebesar 5,2 GW dalam 10 tahun ke depan, dengan target jangka menengah 1,5 GW dalam 5 tahun.

"Dalam 5 tahun ini mudah-mudahan bisa tercapai lebih dari 1,5 Giga Watt. Nah, dengan demikian, maka kalau 1,5 Giga Watt bisa tercapai, kita sudah 2,7 Giga Watt, angkanya saya gak apal tuh, yang US kan 3,6 Giga Watt. Nah, jadi kita sudah kejar-kejaran sama US untuk bisa mengimplementasikan Panas Bumi lebih cepat lagi," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pengumuman! Elon Musk Warning Keras, Amerika OTW Bangkrut

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |