Rekor! Pertama dalam 2 Bulan, Harga Batu Bara Tembus US$ 110

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melejit dan menembus level US$ 110 per ton.

Merujuk Refintiv, harga batu bara pada perdagangan Senin (3/11/2025) menembus US$ 112 per ton atau melesat 2,5%. Harga ini adalah yang tertinggi sejak 11 Agustus. Kenaikan ini juga membawa harga batu bara menembus level US4 110 untuk pertama kalinya sejak 1 September 2025 atau lebih dari dua bulan.

Lonjakan harga batu bara ditopang kabar baik dari China dan Jerman.

Harga batu bara termal di China melonjak signifikan sepanjang Oktober, didorong oleh kombinasi faktor permintaan dan pasokan yang mengencang menjelang musim dingin.

Data pasar menunjukkan harga batu bara termal Qinhuangdao (QHD) 5,500 kcal naik tajam dalam sebulan terakhir, terdorong oleh konsumsi listrik industri dan rumah tangga melonjak seiring penurunan suhu.

Pembangkit listrik meningkatkan pembelian batu bara untuk mengamankan stok menghadapi periode puncak konsumsi pada November-Desember.

Otoritas energi China meminta pembangkit meningkatkan cadangan batu bara sebagai langkah stabilisasi energi musim dingin. Hal ini menyebabkan aksi beli tambahan di pasar spot.

Curah hujan tinggi dan badai musim gugur juga sempat mengganggu pengiriman batu bara dari tambang ke pelabuhan, memperlambat suplai ke pembangkit.

Indikator aktivitas manufaktur juga menunjukkan pemulihan moderat, terutama di sektor konstruksi dan logam dasar. Lonjakan aktivitas industri meningkatkan kebutuhan energi berbasis batu bara.

Beberapa wilayah tambang utama, termasuk Shanxi dan Shaanxi, memperketat inspeksi keselamatan setelah kecelakaan tambang. Hal ini membuat pasokan tertahan dan stok pelabuhan turun.

Pasar batu bara termal di wilayah Shanxi utara juga menunjukkan permintaan yang solid dari pembangkit listrik dan sektor industri.

Harga batu bara termal di wilayah tambang utama seperti Datong dan Shuozhou berada pada kisaran stabil. Produsen mempertahankan penawaran harga karena pasokan dan permintaan masih seimbang. Aktivitas transaksi berlangsung normal dengan volume pembelian berulang dari pembeli tetap.

Sxcoal mlepaorkan stok batu bara di pelabuhan China utara mulai turun dari level sebelumnya, menandakan peningkatan penyerapan oleh pembangkit. Hal ini membuat pemasok memiliki ruang untuk menahan atau menaikkan harga.

Pelaku pasar menilai pemerintah akan menjaga stabilitas pasokan energi jelang musim dingin. Sentimen ini menambah keyakinan terhadap harga batu bara dalam jangka pendek.

Harga diperkirakan melanjutkan tren naik ringan dalam waktu dekat jika restocking berlanjut.

Sementara itu, konsumsi gas di Jerman meningkat sebesar 3,7% pada tiga kuartal pertama tahun 2025, didorong oleh kondisi cuaca yang lebih dingin dari biasanya pada awal tahun serta penurunan produksi listrik dari energi angin.

Lonjakan gas ini juga berimbas pada batu bara yang menjadi energi substitusinya.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |