Perang Israel Vs Iran Bawa Malapetaka, Rusia Warning Bencana Nuklir

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Israel dan Iran kini memicu kekhawatiran global setelah Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, memperingatkan potensi bahaya serius terhadap fasilitas nuklir Iran, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr. Peringatan tersebut muncul di tengah gelombang serangan militer Israel terhadap sasaran-sasaran di Iran sejak Jumat lalu.

"Situasinya sangat berbahaya. Sampai saat ini, belum ada kerusakan serius-menurut sumber kami dan informasi yang diperoleh dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA)-namun ini hanya kebetulan yang menguntungkan. Risikonya tetap terlalu tinggi," kata Ryabkov dalam pernyataan yang pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Tass, dilansir Selasa (17/6/2025).

"Konfrontasi militer ini harus segera dihentikan demi menstabilkan situasi," imbuhnya.

Rusia, yang menjadi sekutu utama Iran dan juga ikut membangun PLTN Bushehr, menyatakan sedang menganalisis seluruh sumber informasi yang tersedia terkait infrastruktur nuklir Iran.

Serangan Israel terhadap Iran diluncurkan pada Jumat dini hari dalam operasi militer yang dinamai Rising Lion, yang diklaim bertujuan mencegah serangan balasan dari Teheran serta menghambat kemampuan nuklir Iran. Israel dan Amerika Serikat telah lama menyuarakan kekhawatiran bahwa Iran mungkin sedang mengembangkan senjata nuklir.

Operasi militer ini menandai peningkatan tajam dalam ketegangan berkepanjangan antara Israel dan Iran, dan memunculkan ketakutan akan konflik regional berskala lebih besar. Apalagi, AS memiliki pangkalan militer di kawasan yang rentan terkena dampak jika perang terbuka pecah.

Sementara itu, PLTN Bushehr, yang terletak di pesisir Teluk Persia, dibangun dengan bantuan Rusia dan menggunakan pasokan uranium dari Moskow. Meski belum terkena dampak langsung dari serangan, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi menyatakan pihaknya terus memantau kondisi fasilitas-fasilitas nuklir di Iran.

"Tingkat radioaktivitas di fasilitas nuklir Natanz tetap tidak berubah dan berada pada tingkat normal, menunjukkan tidak ada dampak radiologis eksternal terhadap populasi atau lingkungan dari insiden ini," katanya.

Namun, ia juga mengonfirmasi adanya kontaminasi di dalam fasilitas tersebut. Grossi menekankan pentingnya akses informasi teknis secara tepat waktu.

"Sangat penting bagi IAEA untuk menerima informasi teknis yang reguler dan tepat waktu tentang fasilitas dan situs-situs terkait. Informasi ini diperlukan agar kami dapat segera memberitahu komunitas internasional serta memberikan respons dan bantuan yang efektif terhadap situasi darurat apapun di Iran," tegasnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petaka Nuklir! Serangan Israel ke Iran Picu Kontaminasi Radioaktif

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |