Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membela kelompok Palestina, di Gaza, Hamas. Menurutnya, Hamas tetap "bertekad" untuk berpegang pada gencatan senjata di Gaza.
Pernyataannya muncul di tengah tudingan Israel bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata dengan menyerang pasukan Israel di zona kuning, pekan lalu. Pernyataan Israel ini kemudian dibela Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan mengatakan "Israel bisa membela diri".
"Tampaknya Hamas cukup bertekad untuk mematuhi perjanjian tersebut," kata Erdogan kepada para delegasi dari Organisasi Negara-negara Islam (OKI) yang berkumpul di Istanbul untuk menghadiri pertemuan puncak kerja sama ekonomi tahunan COMCEC (Komite Kerjasama Ekonomi dan Komersial Organisasi Kerjasama Islam), Senin waktu setempat, dikutip AFP, Selasa (4/11/2025).
Turki sendiri sedang menjamu para menteri luar negeri Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, Pakistan, termasuk Indonesia, untuk membicarakan rekonstruksi Gaza di tengah meningkatnya kekhawatiran akan runtuhnya gencatan senjata 10 Oktober itu. Sebelumnya setidaknya 109 orang tewas sepekan lalu saat Israel melancarkan serangan udara.
Gencatan senjata paling baru ini diinisiasi Trump dengan 20 poin perdamaian. Dalam poin-poin tersebut, Hamas harus mengembalikan semua sandera Israel yang ditukar dengan tahanan Palestina sementara klausul evakuasi warga Gaza yang diwacanakan Trump dikesampingkan.
"Saat ini, kita perlu mengirimkan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza dan kemudian memulai upaya rekonstruksi," ujar Erdogan lagi.
"Pemerintah Israel sedang melakukan segala daya upaya untuk mencegah hal ini," tegasnya.
"Kami yakin rencana rekonstruksi yang disiapkan oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam harus segera dilaksanakan," tambahnya merujuk pada rencana yang diluncurkan pada bulan Maret untuk membangun kembali wilayah Palestina yang hancur.
"Sangat penting bagi OKI dan COMCEC untuk memainkan peran utama dalam pemulihan Gaza."
(sef/sef)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Iran-Israel, Erdogan: Upaya Sabotase Perundingan Nuklir Iran

                        5 hours ago
                                3
                    
















































