Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak enam orang terluka, termasuk satu dalam kondisi kritis, setelah seorang pria melemparkan bom api (firebomb) ke arah pawai di Colorado, Amerika Serikat (AS). Pawai itu sendiri dilakukan untuk mengenang para sandera Israel yang masih berada di Gaza, Minggu waktu setempat.
Keenam korban, yang berusia antara 67 dan 88 tahun, dibawa ke rumah sakit. Setidaknya satu dari mereka dalam kondisi kritis.
"Sebagai hasil dari fakta-fakta awal ini, jelas bahwa ini adalah tindakan kekerasan yang ditargetkan dan FBI sedang menyelidiki ini sebagai tindakan terorisme," kata agen khusus FBI yang bertanggung jawab, Mark Michalek, seperti dikutip Reuters.
Michalek menyebut tersangka diidentifikasi sebagai Mohamed Soliman yang berusia 45 tahun. Ia dilaporkan berteriak "Bebaskan Palestina" sebelum melemparkan alat pembakar ke kerumunan.
Ia saat ini dirawat di rumah sakit pasca insiden tersebut. FBI menyelidiknya sebagai aksi terorisme.
"Berdasarkan bukti awal, ini jelas tindakan kekerasan yang ditargetkan," ujar Michalek.
Sebelumnya, insiden terjadi di kawasan Pearl Street Mall, lokasi perbelanjaan pejalan kaki yang ramai. Kala itu kelompok Run for Their Lives menggelar aksi mingguan untuk mengenang para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza pasca serangan Hamas tahun 2023.
Sementara Jaksa Agung Colorado Phil Weiser menyatakan serangan ini berpotensi dikategorikan sebagai kejahatan kebencian, mengingat kelompok sasaran merupakan komunitas Yahudi. Pernyataan serupa datang dari Direktur FBI Kash Patel, yang menyebut serangan ini sebagai "serangan teror yang ditargetkan."
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan nasional terkait perang Israel-Hamas, yang telah memperdalam polarisasi di AS dan memicu lonjakan kasus kejahatan kebencian, khususnya terhadap komunitas Yahudi dan Muslim. Serangan Israel terus terjadi di Gaza sementara proposal gencatan senjata baru belum ketok palu.
(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Cermati Dana Miliaran Dolar & Kinerja Akademisi Harvard
Next Article Nego Tarif, Sri Mulyani Tawarkan 'Menu Khusus' Buat Trump