Merck Lindungi 28 Juta Warga Indonesia dalam Misi Lawan Tiroid

Program: Thyroid RAISE Program
Durasi: 2023-sekarang

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai bagian dari komitmennya terhadap peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, PT Merck Tbk mempersembahkan Program Thyroid RAISE.

Program ini sudah berlangsung dari tahun 2023 hingga 2030. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran, skrining, diagnosis, dan pengobatan gangguan tiroid melalui penguatan kapasitas dokter serta kolaborasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan.

Melatarbelakangi program ini adalah tingginya angka prevalensi gangguan tiroid di Indonesia. Hipotiroidisme tercatat memengaruhi sekitar 12,4 juta orang, namun hanya 1,9% yang mendapatkan pengobatan.

Sementara itu, hipertiroidisme berdampak pada 13,2 juta individu dengan tingkat pengobatan hanya 6,2%. Kondisi ini membawa risiko komplikasi serius, termasuk hipotiroidisme kongenital pada bayi baru lahir, yang dapat menyebabkan disabilitas intelektual.

Melihat fakta tersebut, PT Merck Tbk mengambil langkah nyata untuk mempercepat upaya deteksi dini dan penanganan gangguan tiroid di seluruh negeri.

Program ini melibatkan kerjasama erat dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Tiroid Indonesia (InaTA), fasilitas kesehatan, serta para dokter lokal, dalam upaya bersama meningkatkan pemahaman, kapasitas, dan layanan terkait gangguan tiroid.

Tiga pilar utama yang menjadi fokus program ini meliputi:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala dan pengobatan penyakit tiroid.

2. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam melakukan skrining dan diagnosis gangguan tiroid.

3. Memastikan ketersediaan layanan kesehatan berkualitas untuk pengobatan gangguan tiroid di berbagai lapisan masyarakat.

Dampak Nyata Program Thyroid RAISE

Dalam periode Juni 2023 hingga Desember 2024, Program Thyroid RAISE telah mencatat kemajuan signifikan. Melalui inisiatifZensation, termasuk pemeriksa gejala online di www.tanyatiroid.com, PT Merck Tbk telah berhasil menjangkau lebih dari 28,2 juta pengguna dan mengidentifikasi 212.000 individu dengan risiko tinggi gangguan tiroid.

Selain itu, platform www.sadartiroid.com memberikan akses mudah kepada masyarakat untuk memperoleh informasi dan jadwal tes TSH, sehingga memberdayakan individu dalam menjaga kesehatannya.

Dalam hal skrining, melalui kolaborasi dengan tenaga kesehatan, telah dilaksanakan lebih dari 72.600 skrining digital, dilakukan 30.300 tes TSH, serta berhasil mengidentifikasi 5.700 kasus positif gangguan tiroid.

Upaya peningkatan kapasitas tenaga medis juga dilakukan secara masif, dengan 6.000 dokter telah mendapatkan edukasi mendalam mengenai diagnosis dan penanganan gangguan tiroid, memperkuat kesiapan sistem layanan kesehatan nasional dalam menghadapi tantangan ini. Program ini memiliki kategori dalam sdg nomor 3 (kehidupan sehat dan sejahtera)

Menyadari pentingnya advokasi kebijakan, PT Merck Tbk juga telah meluncurkan dokumen White Paper bertajuk "Closing the Gap: Prioritising Thyroid Disease in Asia-Pacific". Melalui penyajian data ilmiah yang komprehensif, dokumen ini bertujuan untuk mendorong pengambil kebijakan agar lebih mengutamakan deteksi dini dan skrining penyakit tiroid, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan bayi baru lahir. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir dampak jangka panjang dari gangguan tiroid yang tidak terdiagnosis, sekaligus mengurangi beban kesehatan dan ekonomi masyarakat di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

Dengan pelaksanaan Program Thyroid RAISE, PT Merck Tbk menegaskan perannya sebagai mitra terpercaya dalam membangun masa depan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keperdulian besar PT Merck dalam mengurangi kasus thyroid di Indonesia demi membangun masa depan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan dianugerahi Sustainability Award oleh Endress+Hauser Indonesia dalam acara Sustainability Recognition Forum 2025 pada 10 Mei 2025.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)