Menpar: Sepak Bola dan Lari Bisa Jadikan RI Magnet Wisata Baru

10 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia — Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menilai Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan sport tourism sebagai mesin ekonomi baru. Namun hal ini membutuhkan strategi destinasi, kualitas event, dan investasi berkelanjutan seperti yang dilakukan negara-negara maju.

"Sama seperti pariwisata alam dan budaya, pengembangan sports tourism juga dimulai dari pertanyaan sederhana: destinasi olahraga mana yang ingin kita bangun dan tampilkan? Indonesia sebenarnya sudah punya modal besar. Tantangannya adalah bagaimana mengemasnya menjadi daya tarik wisata berkualitas sepanjang tahun," kata Widiyanti dalam acara Indonesia Sports Summit 2025 di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Minggu (7/12/2025).

Adapun salah satu cabang olahraga dengan potensi terbesar, menurutnya, adalah sepak bola.

"Survei Expedia 2025 menunjukkan bahwa 36% wisatawan olahraga bepergian untuk sepak bola. Kita adalah salah satu pasar dengan basis penonton dan komunitas penggemar sepak bola terbesar di Asia," ujarnya.

Widiyanti mencontohkan Anfield Stadium di Inggris sebagai benchmark global.

"Anfield Stadium di Liverpool. Stadion ini membuka stadium tour, museum, dan berbagai pengalaman berbasis storytelling klub. Hasilnya impresif, hampir 400 ribu kunjungan pada tahun 2024, masuk top 10% destinasi global versi TripAdvisor, dan dinobatkan sebagai UK's Best Landmark of 2024," terang dia.

Gerakan serupa mulai terlihat di Indonesia. Di mana Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Bandung sedang dikembangkan menjadi destinasi sports tourism kelas dunia, melalui pembahasan antara Pemerintah Kota Bandung, DPRD Jawa Barat, dan World Bank.

Selain stadion, sport tourism juga ditopang gaya hidup sehat masyarakat. "Hasil survei Nielsen tahun 2025 menemukan 86% masyarakat Indonesia kini proaktif menjaga kesehatan, jauh di atas rata-rata global," ucap Widiyanti.

Hal ini membuat event seperti lari, triathlon, dan festival wellness semakin diminati.

"Pocari Sweat Run di Lombok, menarik 9.000 peserta, di mana 70% datang dari luar Lombok. Event ini menghasilkan dampak ekonomi sebesar Rp85,5 miliar," ungkapnya.

Widiyanti menekankan pentingnya konsistensi penyelenggaraan event. "Event-event seperti ini harus menjadi rangkaian event yang berkelanjutan agar manfaat ekonominya dapat dirasakan terus-menerus," ujarnya.

Ia pun mencontohkan strategi Boston Marathon. "Boston adalah kota yang berhasil mengembangkan calendar of events dengan sangat strategis. Rangkaian acara mampu menggerakkan wisatawan, 81% peserta datang dari luar negara bagian atau luar negeri dengan total 34 ribu pelari dan 500 ribu penonton, menciptakan 1.800 lapangan kerja dan US$228,2 juta dampak ekonominya," sambung dia.

Widiyanti juga menyoroti tren global yang menempatkan event sebagai pusat aktivitas wisata.

"American Express Global Trend Report menunjukkan bahwa 60% wisatawan kini merencanakan perjalanan berdasarkan event," ujarnya.

"Indonesia ini memiliki peluang besar untuk menjadikan sports tourism sebagai mesin ekonomi baru. Saya mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk sama-sama menyusun roadmap sports tourism dan pembangunan destinasi yang terintegrasi. Sektor swasta dan investor untuk menjadi mitra strategis, dan juga komunitas untuk tetap menjadi energi yang menjaga semangat, partisipasi, dan kebanggaan masyarakat," pungkas Widiyanti.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |