Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menghadiri rapat kerja (raker) bersama Komisi V DPR RI pada Rabu (23/4/2025). Adapun raker ini membahas evaluasi pelaksanaan infrastruktur dan transportasi arus mudik Lebaran 2025.
Dalam raker ini, Kemenhub dan Korlantas Polri membeberkan angka kecelakaan lalu lintas yang menurun pada arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Dari paparan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi pada periode 21 Maret hingga 11 April 2025, angka kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa menurun 55,95% menjadi 548 korban, dari sebelumnya pada Lebaran 2024 yang mencapai 1.244 korban.
"Korban meninggal dunia sebanyak 548 orang, menurun 55,95% terhadap Lebaran 2024," kata Dudy dalam paparannya pada raker bersama Komisi V DPR RI, Rabu (23/4/2025).
Namun dari paparan Kabagops Korlantas Polri Aries Syahbudin, data korban jiwa akibat kecelakaan mencapai 368 korban, turun 53% dibandingkan dari Lebaran 2024 yang mencapai 787 korban.
"Korban meninggal dunia pada Lebaran 2025 mencapai 368, turun 43% dari Lebaran 2024 sebesar 787 korban," kata Aries.
Ada perbedaan data korban jiwa akibat kecelakaan dari Kemenhub dan Korlantas Polri. Sontak, hal ini membuat Ketua Komisi V DPR RI Lasarus pun mengomentari masalah perbedaan data ini.
"Ini kan ada perbedaan data antara Kemenhub dengan Korlantas Polri, apakah perbedaan ini karena angkanya secara keseluruhan atau bagaimana?" ungkap Lasarus kepada Menhub Dudy.
"Kalau data kecelakaan kami dari Korlantas, ambilnya dari tanggal 21 Maret, sedangkan Korlantas ambil dari 26 Maret," jawab Dudy.
"Kenapa tidak mengambil data yang sama, harusnya data yang disampaikan ke publik itu sama, tidak boleh berbeda, nanti bisa bikin bingung masyarakat," balas Lasarus.
"Sebagaimana prediksi kami, bahwa periode 21 Maret hingga 11 April kami ambil berdasarkan penerapan kebijakan work from anywhere, karena di 21 April sudah mulai ada pergerakan," ungkap Dudy.
Perbedaan tersebut karena Menhub mengambil data berdasarkan kebijakan work from anywhere periode 21 Maret-11 April, sedangkan data Korlantas berdasarkan Operasi Ketupat 2025 periode 26 Maret-8 April.
Lasarus pun meminta kepada Menhub dan Korlantas Polri agar data yang akan digunakan merujuk pada paparan Kemenhub.
"Agar tidak menciptakan kebingungan di masyarakat karena datanya berbeda, oleh karena itu, kita sepakati menggunakan data Kemenhub ya, ini harus clear dulu," lanjut Lasarus.
Berdasarkan data dari Kemenhub, angka kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2025 turun 34,31% menjadi 4.640 kasus, dari sebelumnya mencapai 7.064 kasus.
Angka kecelakaan tersebut termasuk penurunan korban meninggal hingga mencapai 548 orang. Kemudian korban luka berat juga menurun 7,64% menjadi 894 orang, dari sebelumnya mencapai 968 orang.
Sedangkan korban luka ringan pada Lebaran 2025 juga turun cukup drastis 28,9% menjadi 6.407 orang, dari sebelumnya pada Lebaran 2024 mencapai 9.011. Sementara kerugian material turun 28,96% menjadi Rp 11,05 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 15,55 miliar pada Lebaran 2025.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kecelakaan Maut Helikopter di New York, 6 Orang Tewas
Next Article Video : KNKT Ungkap Biang Kerok Truk-Bus Pemicu Kecelakaan Maut