Jangat Kaget! Barang dari Asia Tenggara Ini Bisa Kena Tarif 3.500%

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan menerapkan tarif yang tinggi pada sebagian besar sel surya dari Asia Tenggara. Hal ini terjadi setelah AS menuduh perusahaan-perusahaan China membanjiri pasar dengan barang-barang yang sangat murah.

Melansir CNN International pada Rabu (23/4/2025), kasus ini diajukan sejak tahun lalu oleh Hanwha Qcells dari Korea, First Solar Inc yang berbasis di Arizona, dan beberapa produsen yang lebih kecil. Mereka berusaha melindungi investasi miliaran dolar dalam manufaktur surya AS.

Kelompok pemohon, Komite Perdagangan Aliansi Amerika untuk Manufaktur Surya, menuduh produsen panel surya China dengan pabrik-pabrik di Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam mengirimkan panel dengan harga di bawah biaya produksi mereka dan menerima subsidi yang tidak adil, sehingga membuat barang-barang Amerika tidak kompetitif.

Agar tarif dapat ditetapkan, Komisi Perdagangan Internasional harus memberikan suara pada Juni mengenai apakah industri tersebut dirugikan secara material oleh impor yang disubsidi dan didaur ulang.

Tarif yang diumumkan Senin sangat bervariasi tergantung pada perusahaan dan negara, tetapi secara umum lebih tinggi daripada bea masuk awal yang diumumkan akhir tahun lalu.

Bea masuk gabungan untuk dumping dan bea masuk imbalan atas produk Jinko Solar dari Malaysia termasuk yang terendah, yaitu 41,56%. Produk pesaingnya, Trina Solar, yang beroperasi di Thailand, dikenakan bea masuk sebesar 375,19%.

Produk dari Kamboja akan dikenakan bea masuk lebih dari 3.500% karena produsennya memilih untuk tidak bekerja sama dengan penyelidikan AS.

"Ini adalah hasil yang sangat kuat," kata Tim Brightbill, seorang pengacara untuk kelompok manufaktur AS, saat menelepon wartawan. "Kami yakin bahwa mereka akan mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dari perusahaan milik China di keempat negara ini, yang telah merugikan industri manufaktur solar AS terlalu lama."

Ancaman tarif pada negara-negara yang memasok lebih dari US$10 miliar produk surya ke Amerika Serikat tahun lalu, yang mencakup sebagian besar pasokan domestik, telah menyebabkan perubahan dramatis dalam perdagangan surya global.

Impor dari empat negara yang menjadi sasaran tahun ini hanya sebagian kecil dari jumlah tahun lalu, sementara pengiriman panel dari negara-negara seperti Laos dan Indonesia terus meningkat.

Kritikus upaya tersebut, termasuk kelompok dagang Asosiasi Industri Energi Surya, mengatakan tarif akan merugikan produsen surya AS karena akan menaikkan harga sel impor yang dirakit menjadi panel oleh pabrik-pabrik Amerika. Fasilitas tersebut telah meningkat sejak subsidi baru untuk manufaktur energi bersih dibuat pada tahun 2022.


(tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Terjal Indonesia Negosiasi Tarif Trump

Next Article Ramai Pemimpin Mau Nego Tarif dengan AS, Trump: "Kissing My A**"

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |