FOTO
Tri Susilo, CNBC Indonesia
28 June 2025 11:45

Sejumlah pengunjung mengabadikan situs warisan budaya Jogja di kawasan Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (27/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jogja merupakan salah satu provinsi yang memiliki sejumlah candi yang dijadikan sebagai destinasi wisata. Candi-candi tersebut di antaranya Candi Prambanan, Candi Sambisari, Candi Ratu Boko, Candi Plaosan, hingga Candi Kalasan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain deretan candi tersebut, terdapat candi yang berada di perbukitan dan memiliki pemandangan alam yang indah yaitu Candi Ijo. Posisinya yang di puncak bukit menjadikan candi ini adalah candi yang letaknya paling tinggi di Jogja. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain Dorrepaal dan Rosemeire, H.L. Heidjie Melville merupakan peneliti yang ikut andil dalam penelitian Candi Ijo dan berhasil membuat gambar tata letak bangunan Candi Ijo. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Candi Ijo pertama kali ditemukan oleh H.E. Dorrepaal pada 1886. Candi Ijo kemudian diteliti oleh C.A. Rosemeire yang menemukan tiga buah arca batu serta lingga-yoni di bilik candi induk. Ketiga arca batu tersebut adalah arca Ganesha, arca Siwa, dan sebuah arca tanpa kepala bertangan empat yang satu di antaranya membawa cakra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Candi Ijo merupakan bangunan pemujaan peninggalan dari zaman Hindu-Budha. Candi Ijo diperkirakan dibangun pada tahun 850-900 Masehi pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi dari kerajaan Mataram Kuno. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dalam penggalian yang dilakukan di sumuran candi induk, ditemukan lembaran emas bertulis, cincin emas, batu merjan, dan sejenis biji-bijian. Lembaran emas bertulis tersebut berhasil dibaca oleh Y.G. de Casparis yang berbunyi 'Pandu Rangga Bhasmaja'. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pada salah satu prasasti yang ditemukan di atas dinding pintu masuk candi, terdapat tulisan Guywan yang berhasil dibaca oleh Soekarto sebagai 'Bhuyutan' yang berarti pertapaan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pada prasasti batu lainnya terdapat 16 buah kalimat yang berupa mantra kutukan yang diulang-ulang dan berbunyi "Om sarwwawinasa, sarwwawinasa". Tidak terdapat keterangan angka tahun dalam prasasti-prasasti tersebut. Tetapi menurut ilmu paleografis, prasasti-prasasti tersebut diperkirakan berasal dari abad 8 hingga 9 Masehi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Salah satu prasasti yang ditemukan yaitu Prasasti Poh mengukuhkan penamaan Candi Ijo yang diambil dari nama perbukitan Gumuk Ijo yang menjadi tempat berdirinya Candi Ijo. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Candi Ijo merupakan kompleks percandian yang berada di atas perbukitan. Kompleks Candi Ijo terdiri atas 17 struktur bangunan yang tersebar pada 11 teras. Teras paling atas merupakan teras yang paling suci dan terdapat Candi Induk berukuran 18,43x18.45 meter dengan tinggi 16 meter. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Struktur bangunan lain yang berada di kompleks Candi Ijo antara lain berada di teras kesembilan yang berupa sisa-sisa batur bangunan yang menghadap ke timur. Terdapat pula tiga buah candi dan empat buah batur bangunan serta dua buah prasasti batu di teras kedelapan Candi Ijo. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)