Mendag Bongkar Isi Pabrik Penipu Minyakita, 32.284 Botol Kosong Numpuk

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Satgas Pangan Polri resmi menutup pabrik pengemasan minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah, Minyakita yang terbukti mengurangi isi kemasan dari volume seharusnya atau tidak sesuai dengan yang tertera pada label. Pabrik yang dimaksud adalah PT Artha Eka Global Asia (AEGA) yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Hari ini, Kamis (13/3/2025), Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memimpin inspeksi ke pabrik perusahaan tersebut di Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat. Terungkap, minyak goreng yang dikemas tidak sesuai label dan bukan berasal dari pasokan Domestic Market Obligation (DMO).

"Kita temukan sekarang banyak botol-botol yang berukuran 800 mililiter yang rencananya akan untuk produksi Minyakita. Pada label tertulis 1 liter, tapi setelah diukur, isinya terbukti hanya 800,2 mililiter," ungkap Budi di lokasi, Kamis (13/3/2025).

Budi mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan mengenai pengurangan isi Minyakita di PT AEGA ini sejak awal Maret 2025. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim pengawas Kemendag bersama Satgas Pangan Polri segera bergerak ke lokasi pabrik di Depok untuk melakukan inspeksi.

Namun, saat tim tiba pada 7 Maret, pabrik pengemasan tersebut sudah tidak beroperasi.

"Pada tanggal 7 Maret, kita melakukan pengawasan ke perusahaan PT AEGA yang gudangnya di Jalan Tole Iskandar, Depok. Tetapi ternyata perusahaannya sudah tutup dan menurut informasi sudah pindah," ujar Budi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


Sehari setelahnya, pada 8 Maret, keberadaan Minyakita dengan volume 800 ml yang diproduksi oleh PT AEGA terungkap dalam inspeksi yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, di Pasar Jaya Lenteng Agung, Depok. Produk tersebut lantas menjadi viral dan semakin memperkuat dugaan adanya pelanggaran.

PT AEGA Pindah Lokasi

Setelah melakukan investigasi lebih lanjut, Kemendag menemukan PT AEGA telah memindahkan operasional pengemasannya ke Karawang Sentra Bizhub, Kabupaten Karawang. Lokasi baru inilah yang akhirnya disegel oleh Kemendag bersama Satgas Pangan Polri.

Dalam operasi tersebut, pemerintah menyita 140 karton berisi 12 botol Minyakita yang isinya kurang dari satu liter, serta 32.284 botol kosong berukuran 800 ml yang disiapkan untuk produksi.

"Jadi PT AEGA pindah ke sini baru sekitar satu bulan. Nah, seperti teman-teman lihat, kita temukan banyak botol-botol yang berukuran 800 mL yang rencananya akan digunakan untuk produksi Minyakita," jelas Budi.

Namun, sebelum sempat diproduksi lebih lanjut, upaya ini keburu terdeteksi oleh tim pengawas. "Ya ini akhirnya belum sempat diproduksi dan sudah ketahuan dari tim pengawas sehingga tidak bisa memproduksi lagi, dan ini perusahaan sudah tidak boleh berproduksi lagi," tegasnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Lisensi Produksi Diperjualbelikan

Tak hanya melakukan pelanggaran terkait volume minyak goreng, PT AEGA juga diketahui menjual lisensi produksi Minyakita kepada dua perusahaan pengemasan lain di Rajeg dan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

"Kedua perusahaan itu membayar kompensasi kepada PT AEGA sebesar Rp12 juta per bulan," ungkap Budi.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan, dua perusahaan tersebut ternyata juga tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Bahkan, salah satunya turut mengurangi volume kemasan MinyaKita dari 1 liter menjadi 750 mL.

"Kedua perusahaan yang di Rajeg dan Pasar Kemis juga tidak memenuhi syarat, artinya melanggar aturan. Salah satunya juga memproduksi atau menjual minyak kita dengan ukuran 750 ml," ujarnya.

Kini, kedua perusahaan yang mendapatkan lisensi dari PT AEGA juga telah ditangani oleh Polda Banten dan tidak lagi beroperasi.

"Jadi untuk kedua perusahaan yang tadi dapat lisensi tadi sudah ditangani oleh Polda Banten dan sekarang sudah tidak beroperasi lagi," pungkasnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan ekspose temuan pabrik Minyakita tak sesuai label di PT Artha Eka Global Asia (AEGA), Karawang Sentra Bizhub, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemendag Mulai Tarik Minyakita Dari Peredaran

Next Article Mafia Minyakita Terbongkar, Zulhas-Mendag Kasih Peringatan Keras

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |