Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore mengecam sikap Presiden AS Donald Trump yang tidak serius dalam menangani perubahan iklim. Ia menilai pemerintahan Trump memiliki kemampuan terbatas untuk menghentikan revolusi keberlanjutan.
"Saya tidak ingin mengecilkan kesulitan yang ditimbulkan oleh pemerintahan baru di Amerika Serikat yang sangat memusuhi apa pun yang dapat membantu kita menyelesaikan krisis iklim," kata Gore, dikutip dari AFP, Minggu (30/3/2025).
"Namun, saya pikir kemampuan mereka untuk memperlambat revolusi keberlanjutan sangat terbatas," tambah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian ini.
Gore, mengatakan, bahwa ia ingin menghindari apa yang disebut sebagai 'toxic positivity'. Terlepas dari sinyal-sinyal yang mengkhawatirkan dari pemerintahan Trump terkait kebebasan berpendapat, penelitian ilmiah, dan isu-isu iklim, ia menyuarakan sikap optimis tentang hal yang lebih besar.
"Kita sudah melihat banyak perintah eksekutif Donald Trump yang dibatalkan oleh pengadilan. Dan bagi mereka yang khawatir bahwa ia akan melanggar perintah pengadilan, saya rasa hal itu tidak mungkin terjadi," kata Gore.
"Dia akan memberikan kesan bahwa dia tidak menghormati pengadilan dan mungkin tidak mematuhi perintah pengadilan, tetapi opini publik di Amerika Serikat di kalangan Partai Republik dan Demokrat sangat mendukung supremasi hukum dan perlunya para pejabat pemerintah, termasuk presiden, untuk mematuhi perintah peradilan federal," teranganya.
Gore mengutuk perlakuan pemerintah terhadap universitas dan aktivis mahasiswa, termasuk penangkapan terhadap seorang mahasiswa Turki di Universitas Tufts yang telah menulis sebuah artikel kritik penanganan kampus terhadap kemarahan atas perang Israel di Gaza.
Ia juga mengatakan sangat prihatin dengan keputusan pengadilan baru-baru ini yang memerintahkan Greenpeace untuk membayar ganti rugi lebih dari US$660 juta atas protes yang dilakukannya terhadap pipa minyak.
"Kami akan memberikan kesempatan kepada para pemilih untuk mengatakan, ya atau tidak. Apakah Anda menyukai apa yang dilakukan Trump atau Anda tidak menyukai apa yang dia lakukan?" katanya.
"Dan jika jajak pendapat terus bergerak ke arah yang telah menjadi tren akhir-akhir ini, ini mungkin akan menjadi kesan yang tidak menyenangkan bagi Donald Trump." pungkasnya.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Trump Teken Perintah Eksekutif Bubarkan Departemen Pendidikan AS
Next Article Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Begini Reaksi Prabowo