Konsumsi BBM Selama Musim Mudik Turun, ESDM Beberkan Alasannya

1 week ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan alasan, kenapa konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis gasoline atau bensin dan avtur atau bahan bakar pesawat mengalami penurunan pada mudik Lebaran tahun 2025 ini, jika dibandingkan dengan tahun 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan, turunnya konsumsi BBM pada momen mudik Idulfitri tahun ini disinyalir adanya turunnya jumlah pemudik tahun 2025.

"Tadi sebelum saya mulai, saya ngobrol dengan Ibu Kepala BPH, karena saya yakin ini akan ditanyakan. Salah satu yang kami temukan, bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi salah satu angka yang kemungkinan ada korelasinya," kata Dadan dalam acara Penutupan Posko RAFI Sektor ESDM, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Bukan cuma soal turunnya jumlah pemudik, jumlah kendaraan juga mengalami penurunan lantaran, banyak pengemudi mengisi kendaraannya dengan 'berjejalan'.

"Misalkan, jadi yang tadinya pakai mobil satu orang, sekarang diisi tiga orang. Itu juga kan menghemat, menghemat dari sisi BBM," tambahnya.

Bahkan, turunnya konsumsi BBM juga dinilai karena meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV). "Atau naiknya misalkan listrik, karena angka-angkanya tadi sudah disampaikan," tandasnya.

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero) melalui subholding commercial and trading PT Pertamina Patra Niaga, volume penyaluran BBM jenis gasoline atau bensin sepanjang RAFI 2025 sebanyak 103.843 kilo liter per hari. Hal itu terpantau menurun dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2024 yakni sebesar 105.081 KL.

Sedangkan, untuk jenis solar atau gasoil volume penyaluran sepanjang RAFI 2025 sebesar 38.757 kl per hari atau menurun dari tahun 2024 lalu sebesar 40.155 kl per hari.

"Kemudian untuk kerosin ini untuk yang di Indonesia Timur ya, realisasi tahun lalu 1.389 KL per hari, tahun ini 1.366, KL per day. Kemudian yang untuk LPG ya, sektor LPG ini mengalami kenaikan, agak berbeda dengan yang BBM. Jadi tahun ini naiknya sekitar 4,2% ya. Jadi terdiri dari yang PSO dan yang non-PSO," kata Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hore! SPBU Kompak Turunkan Harga BBM

Next Article Penampakan Bahlil Jadi Supir Motor Roda 3 Angkut BBM Buat Nelayan

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |