Keluarga Terkaya RI Simpan Kiloan Emas tapi Akhirnya Dicuri Orang

1 day ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak dahulu emas selalu dihargai karena kilaunya yang memikat dan nilainya yang tahan terhadap ujian waktu. Banyak orang beramai-ramai membeli emas dengan tujuan investasi, estetik, hingga religi, termasuk dilakukan oleh keluarga terkaya di Indonesia yakni keluarga Sultan Syarif Kasim.

Sejarah mencatat keluarga tersebut punya simpanan emas sangat besar dengan beragam bentuk. Mulai dari perhiasan hingga benda-benda biasa. Namun, kepemilikan emas keluarga terkaya tersebut berakhir tragis. Sudah menyimpan emas dalam waktu lama, tetapi akhirnya tak bisa menikmati karena dicuri orang tak bertanggung jawab.

Bagaimana Bisa?

Syarif Kasim adalah trah penguasa dari Kesultanan Siak. Kekayaan keluarga ini berasal dari kepemilikan bisnis, seperti perkebunan, pertanian, hingga minyak bumi. Khusus yang terakhir terjadi karena Syarif Kasim II alias generasi keempat Kesultanan Siak menjalin kerjasama dengan Standard Oil Company of California. Pada 1930, dia mengizinkan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menambang minyak bumi di wilayah kekuasaannya. 

Dari sini, kekayaan Syarif Kasim mulai banyak dan mengalihkan harta lewat kepemilikan emas. Dalam otobiografi berjudul Sultan Syarif Kasim II: Pahlawan Nasional dari Riau (2002) disebutkan dia banyak memiliki emas dengan beragam bentuk. Jika ditotal, maka mencapai berat lebih dari satu Kilogram. Mulai dari perhiasan, mahkota emas, hingga kursi berlapis emas. 

Sayang, nasib buruk menimpanya. Satu per satu harta emas tersebut hilang. Pada Agustus 1967, Harian Angkatan Bersenjata (8 September 1967) melaporkan, kursi milik Syarif Kasim yang sangat sakral dan bersejarah itu hilang dicuri orang dari ruang kerjanya. Sebagai pemilik, Syarif Kasim bahkan sampai heran ada orang yang berani datang mencuri barang berharga milik kerajaan. 

Namun, kemalangan tak berhenti sampai di situ. Pada 17 Juni 1989, terjadi pencurian besar-besaran menyasar kediaman Syarif Kasim di lingkungan Istana Sultan Siak Sri Indrapura. Harian Merdeka (28 Juni 1989) memberitakan, mahkota emas, pedang emas, berlian, hingga benda-benda bersejarah lain, seperti pakaian, perak, dan beragam perhiasan hilang dicuri orang. 

Ini bisa terjadi karena Istana Sri Indrapura terbuka untuk semua orang dan pada saat bersamaan tak ada penjagaan ketat. Istana hanya dijaga oleh dua orang yang sudah berusia lanjut. Apalagi, gajinya sangat rendah hanya Rp30 ribu dan 25 Kg beras per bulan. 

Namun, koran Pelita (1 Juli 1989) menyebut, hilangnya barang berharga milik penguasa Riau itu terjadi karena banyak orang mengaku sebagai anggota keluarga kerajaan. Sebagai penguasa terakhir, Syarif Kasim II tidak punya anak. Alhasil, warisannya jatuh kepada keluarga kerajaan. 

Pada titik ini, banyak orang mengaku sebagai anggota keluarga kerajaan. Mereka mengambil harta benda tanpa melewati verifikasi pihak istana. Akhirnya terbukti mereka tak memiliki bukti valid sebagai anggota keluarga. Berkat kejadian ini, diberitakan harta benda Istana Siak Sri Indrapura hanya sisa 35%. Sisanya hilang dicuri orang. 

Akhirnya, keluarga terkaya di Indonesia tak bisa menikmati warisan dari para pendahulunya. Akibat abai, mayoritas harta hilang dicuri orang. Padahal harian Pelita (4 Agustus 1989) menyebut, jika masih utuh alias sama sekali tak dicuri orang, benda berharga milik Kesultanan Siak akan sangat lengkap. Bahkan disebut melebihi harta milik kerajaan-kerajaan di luar Jawa. 


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article RI Geger! Harta Karun 30 Ribu Ton Emas Ditemukan Dekat Jakarta

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |