Kacau! Trump Sanksi 4 Hakim ICC yang Perintahkan Tangkap Netanyahu

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat hakim Mahkamah Pidana Internasional (ICC) diberi sanksi oleh pemerintahan presiden Donald Trump. Salah satu penyebabnya karena mereka mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Keempat hakim tersebut adalah Solomy Balungi Bossa dari Uganda, Luz del Carmen Ibanez Carranza dari Peru, Reine Adelaide Sophie Alapini Gansou dari Benin dan Beti Hohler dari Slovenia.

Selain terkait penangkapan Netanyahu, ICC juga memutuskan soal kasus perang melibatkan tentara AS. Bossa dan Ibanez memutuskan untuk membuka penyelidikan formal atas dugaan kejahatan perang oleh pasukan AS di Afghanistan pada 2020 lalu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengatakan tindakan keempat hakim tidak sah terkait keputusan untuk negaranya dan Israel. ICC juga disebut telah dipolitisasi.

"Sebagai hakim ICC, keempat orang ini aktif terlibat dalam tindakan ICC yang tidak sah dan tidak berdasar menargetkan Amerika atau sekutu dekat kita, Israel," jelasnnya dikutip dari Reuters, Jumat (6/6/2025).

"ICC dipolitisasi dan dengan keliru mengklaim memiliki kewenangan penuh melakukan penyelidikan, mendakwa dan mengadili warga negara AS dan sekutu kita," dia menambahkan.

Terkait sanksi ini, ICC mengecam tindakan tersebut. Menurut mereka, langkah AS sebagai cara merusak independensi lembaga peradilan internasional yang memberikan harapan dan keadilan untuk para korban kekejaman.

Sementara itu, Direktur Keadilan Internasional Human Rights Watch, Liz Evenson mengatakan tindakan hukum yang dikeluarkan sebagai serangan pada supremasi hukum. Ini dilakukan saat Trump melakukan hal serupa di AS.

Sebagai informasi, sanksi akan berdampak pada transaksi keuangan. Sebab bank yang memiliki hubungan dengan AS atau bertransaksi dengan dolar diharapkan ikut mematuhi pembatasan.

Reuters juga melaporkan Departemen Keuangan setempat mengeluarkan lisensi umum termasuk mengizinkan untuk menghentikan semua transaksi yang melibatkan mereka. Ini dilakukan selama pembayaran dilakukan ke rekening yang diblokir dan berlokasi di AS hingga 8 Juli mendatang.

(luc/luc)

Next Article Ogah Tangkap Netanyahu, Negara NATO Ini Ubah Sikap soal Perintah ICC