India-Pakistan di Ambang Perang Nuklir, PBB Beri Warning Keras Ini

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memberikan peringatan pada dua kekuatan nuklir yang bersitegang, India dan Pakistan. Hal ini terjadi setelah eskalasi antara kedua negara itu semakin meruncing.

Dalam pernyataannya, Senin (5/5/2025) Guterres menyerukan "penahanan diri maksimal" dari India dan Pakistan. Ia memperingatkan New Delhi dan Islamabad untuk 'mundurlah dari ambang kehancuran'.

"Penting juga, terutama pada saat kritis ini, untuk menghindari konfrontasi militer yang dapat dengan mudah lepas kendali," ujarnya dalam pernyataan resmi.

Guterres menegaskan kembali kecamannya atas serangan teror pada 22 April di wilayah Pahalgam, Jammu dan Kashmir, yang menewaskan sedikitnya 26 warga sipil dan melukai banyak lainnya.

"Menargetkan warga sipil tidak dapat diterima dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili melalui cara yang kredibel dan sah," tegasnya.

Eskalasi antara Islamabad dan New Delhi terjadi setelah teroris menembak mati 26 warga sipil di daerah Pahalgam, tepatnya di Lembah Baisaran, tujuan wisata populer di Wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April.

Front Perlawanan, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan yang bermarkas di Pakistan, Lashkar-e-Taiba, awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut tetapi kemudian tampaknya menarik kembali klaimnya. Pihak berwenang India telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, dua di antaranya adalah warga negara Pakistan.

Setelah insiden tersebut, India menuduh Pakistan mendukung militan bersenjata yang terlibat dalam operasi lintas batas-tuduhan yang dibantah keras oleh Pakistan. Pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan "kebebasan operasional penuh" kepada angkatan bersenjata negara itu untuk menanggapi serangan teroris.

Di sisi lain, Pakistan terus menyuarakan terkait potensi serangan dari India ke negara itu. Terbaru, Negeri Ali Jinnah itu melakukan peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan jarak pendek seri Fatah. Peluncuran itu dilaporkan berhasil dilakukan dengan rudal mengenai target sasaran.

"Acara tersebut disaksikan oleh perwira senior Angkatan Darat Pakistan yang menyatakan keyakinan penuh pada kesiapan operasional Angkatan Darat Pakistan untuk menggagalkan setiap agresi terhadap integritas teritorial Pakistan," ujar pernyataan resmi Angkatan Darat Pakistan.

India belum mengomentari uji coba tersebut secara resmi. Namun, Hindustan Times melaporkan sebelum latihan pertama bahwa New Delhi telah mengecam rencana uji coba rudal balistik Pakistan sebagai "tindakan provokasi yang sembrono."

Alih-alih melancarkan rudal, Delhi justru memerintahkan latihan pertahanan sipil pada tanggal 7 Mei untuk memastikan pertahanan sipil yang efektif jika terjadi serangan musuh. Langkah-langkah tersebut dilaporkan mencakup penggunaan sirene peringatan serangan udara, pelatihan warga sipil dan pelajar mengenai protokol pertahanan sipil yang protektif, dan penerapan prosedur pemadaman listrik darurat.


"Negara-negara bagian juga diminta untuk menyembunyikan infrastruktur dan instalasi penting dengan kamuflase dan untuk melatih rencana evakuasi untuk tanggapan darurat yang cepat dan terkoordinasi," ujar laporan Kementerian Dalam Negeri India.


Latihan semacam itu diadakan di India untuk pertama kalinya sejak tahun 1971, ketika latihan tersebut diperkenalkan di tengah perjuangan kemerdekaan Bangladesh.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tensi dengan Pakistan Meningkat, India Gelar Latihan Militer

Next Article Kashmir Memanas! Pakistan Ancam Serbu India & Tembak Rudal Nuklir

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |