Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat dengan penuh percaya diri sepanjang pekan ini. Hal ini juga diikuti dengan banyaknya saham di indeks LQ45 yang terbang puluhan persen.
Untuk diketahui, IHSG ditutup menguat pada Jumat (16/5/2025) sebesar 0,94% di angka 7.106. Sementara secara mingguan, IHSG melesat 4,01%.
Salah satu alasan dibaliknya menguatnya IHSG ini yakni besarnya dana investor asing yang kembali masuk ke Tanah Air serta meredanya tensi perang dagang khususnya antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Pada Jumat (16/5/2025) saja, net foreign inflow terpantau sebesar Rp528 miliar. Sedangkan dalam sepekan terakhir, net foreign inflow sebanyak Rp1,38 triliun.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewamengatakan secara historis, setiap Indonesia keluar dari krisis, IHSG akan melambung tinggi.
"IHSG sejak April turun dalam, sekarang sudah naik kencang. Rebound kita sudah atas negara lain," katanya dalam Investment Forum 2025, bertema Strategi Perkuat Pasar Keuangan di Era Perang Dagang di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Purbaya memberikan catatan bahwa investor asing saat ini masih mencatatnet sell.Akan tetapi investor domestik berhasil menjadi penggerak pertumbuhan. "Gak apa-apa, kalau kita percaya ekonomi kita, asing pun ikut-ikutan," katanya.
Saham LQ45 Tunjukkan Tajinya
Bersamaan dengan melesatnya IHSG, saham-saham yang masuk ke dalam Indeks LQ45 juga menguat.
Indeks LQ45 sendiri merupakan indeks pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari 45 perusahaan dengan likuiditas tinggi dan fundamental yang baik. Indeks ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang pergerakan saham-saham unggulan di pasar modal Indonesia.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia Research, selama sepekan terakhir, saham Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menanjak 34,39%, posisi kedua yakni Alamtri Resources Indonesia (ADRO) menguat 15,9%, serta Bank Mandiri (BMRI) mengalami apresiasi 14,78%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev)