Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hebat melanda sebuah klub malam yang penuh sesak di kota Kocani, Makedonia Utara, pada Minggu (16/3/2025), menewaskan 59 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya. Kebakaran ini terjadi setelah percikan api dari kembang api yang digunakan dalam pertunjukan musik langsung menyulut bagian atap klub.
Insiden ini menjadi tragedi paling mematikan di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Ratusan pengunjung yang berada di dalam klub bergegas menuju satu-satunya pintu keluar saat api dengan cepat menyebar di langit-langit, menyebabkan banyak orang terperangkap di dalam.
Sebuah video yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan momen ketika kebakaran dimulai. Saat band masih bermain di atas panggung, dua suar menyemburkan percikan putih ke udara, yang kemudian menyulut bagian atap. Dalam hitungan detik, suasana berubah menjadi kepanikan.
"Tiba-tiba api muncul, semua orang mulai berteriak dan berusaha keluar," ujar Marija Taseva, seorang saksi mata berusia 22 tahun, kepada Reuters.
Dalam upaya melarikan diri, Taseva terjatuh dan terinjak oleh orang-orang yang panik berhamburan keluar. Wajahnya mengalami luka akibat insiden tersebut.
Namun, yang lebih menyedihkan baginya adalah kehilangan saudara perempuannya yang tidak berhasil keluar dari bangunan tersebut. "Saudara perempuan saya meninggal," katanya sambil menangis.
Otoritas setempat segera menangkap sekitar 20 orang terkait insiden ini, termasuk pejabat pemerintah dan manajer klub malam bernama "Pulse", yang diketahui beroperasi tanpa izin resmi.
Menteri Dalam Negeri Makedonia Utara, Pance Toskovski, dalam konferensi pers menyatakan bahwa lebih dari 20 korban yang terluka dan tiga korban yang tewas berusia di bawah 18 tahun.
Perdana Menteri Hristijan Mickoski menegaskan bahwa izin operasi klub dikeluarkan secara ilegal oleh Kementerian Ekonomi dan berjanji bahwa pihak yang bertanggung jawab akan menghadapi konsekuensi hukum.
"Tidak peduli siapa mereka, dari institusi mana, dari tingkat apa, dari partai dan profesi mana pun, mereka akan dimintai pertanggungjawaban," tegas Mickoski.
Ia juga menetapkan tujuh hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan bagi para korban.
Kronologi dan Kesaksian Korban
Kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat, dengan sekitar 500 orang berada di dalam klub saat kejadian. Gambar yang dirilis Reuters menunjukkan atap besi bergelombang klub telah terbakar habis dan runtuh di beberapa tempat, sementara balok kayu di bagian dalam tampak menghitam akibat api.
Lebih dari 150 korban luka dilarikan ke rumah sakit di Skopje, Kocani, dan kota-kota sekitar. Menteri Kesehatan Arben Taravari mengonfirmasi bahwa 20 orang mengalami luka kritis.
Sebagian pasien bahkan dipindahkan ke negara tetangga seperti Bulgaria, Serbia, dan Yunani untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Di luar rumah sakit utama di Kocani, keluarga korban berkumpul dalam kesedihan. Mereka saling berpelukan dan menyalakan lilin untuk mengenang orang-orang terkasih yang telah tiada. Kemarahan dan duka mendominasi suasana.
"Saya kehilangan segalanya, saya merasa seperti orang mati. Mereka harus merekam ini, seluruh Eropa harus tahu," teriak seorang pria yang kehilangan keluarganya.
"Saya mengenal lima atau enam orang yang ada di sana, salah satu dari mereka tewas. Ini menghancurkan seluruh kota dan negara," kata warga Kocani, Mihail Gavrilov.
Simeon Sokolov, 50 tahun, berhasil menemukan putrinya, Anastasija, di ruang gawat darurat rumah sakit September 8 di ibu kota Skopje. Putrinya mengalami luka bakar dan keracunan akibat menghirup asap.
"Saya hanya tahu bahwa banyak anak-anak yang menjadi korban. Para dokter sedang melakukan tugas mereka, jumlah korban sangat besar," ujarnya kepada Reuters.
Ucapan belasungkawa berdatangan dari para pemimpin dunia, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Paus Fransiskus.
Penyelidikan Lebih Lanjut
Jaksa Agung Makedonia Utara, Ljupco Kocevski, menyatakan bahwa lima jaksa telah ditugaskan untuk menyelidiki insiden ini.
"Saat ini, kami telah mengeluarkan perintah untuk mengumpulkan bukti dan melakukan wawancara dengan saksi-saksi," kata Kocevski, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Menteri Dalam Negeri Toskovski menambahkan bahwa selain pejabat pemerintah dan manajer klub, pihak berwenang juga telah menangkap anggota band yang tampil malam itu serta anak pemilik klub malam tersebut.
Presiden Makedonia Utara, Gordana Siljanovska Davkova, juga mengunjungi para korban di rumah sakit di Skopje.
Mengenakan pakaian serba hitam dan dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan kesedihannya.
"Saya tidak bisa memahami ini... Betapa mengerikan, betapa tragisnya kejadian ini," ujarnya.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jepang Alami Kebakaran Hutan Terbesar Dalam Setengah Abad
Next Article Kebakaran Hebat Terjadi di Pabrik Kota Bekasi, Jalan Pejuang Macet