Heboh Perang Baru di Arab Pecah: 1.383 Tewas, Mayat-Mayat di Jalan

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia- Peperangan baru terjadi di negara Arab, Suriah. Kekerasan antara pasukan pemerintahan baru pimpinan Presiden sementara Ahmad al-Sharaa dan milisi pendukung mantan diktator Bashar al-Assad di wilayah Mediterania terjadi sejak Kamis pekan lalu.

Meski masa tenang telah diumumkan, kejadian ini menewaskan ribuan orang. Observasi Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan setidaknya 1.383 warga sipil meregang nyawa.

Dalam update Rabu, dikatakan bahwa mereka yang tewas rata-rata dari kelompok Alawite. Mediterania memang dikenal sebagai tempat tinggal suku Alawite yang menjadi asal keluarga Assad, yang beraliran Siah.

"Warga sipil tewas dalam eksekusi oleh pasukan keamanan dan kelompok sekutu setelah kekerasan meletus minggu lalu di jantung pesisir minoritas Alawite, tempat presiden terguling Bashar al-Assad berasal," kata kelompok yang berbasis di Inggris itu, dikutip dari AFP, Kamis (13/2/2024).

Kelompok itu juga mengatakan meski kekerasan mereda, jumlah korban masih terus meningkat. Mayat-mayat banyak ditemukan bergelimpangan, baik di jalan, lahan pertanian ataupun rumah-rumah penduduk.

"Kematian terbaru tercatat di provinsi pesisir Latakia dan Tartus, dan di provinsi tengah Hama yang berdekatan," katanya.

"Pasukan keamanan dan kelompok sekutu berpartisipasi dalam eksekusi lapangan, pemindahan paksa, dan pembakaran rumah, tanpa pencegahan hukum," klaim organisasi itu.

Kekerasan dimulai ketika bentrokan pecah setelah orang-orang bersenjata yang setia kepada Assad melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan baru. Setidaknya 231 personel keamanan dan 250 milisi pro-Assad tewas.

Dalam video yang beredar luas yang diverifikasi oleh Observatorium, seorang wanita tua terlihat di samping jasad dua pria yang diyakini sebagai putranya. Lalu, dua orang kelompok pro Assad muncul di latar belakang di mana terdengar suara teriakkan bahwa mereka akan "menghancurkan" semua orang Alawite meski AFP tidak dapat memverifikasi video tersebut secara independen.

Sejak rezim Assad digulingkan pada bulan Desember, banyak orang Alawi yang hidup dalam ketakutan akan pembalasan atas pemerintahannya yang brutal. Presiden Sharaa, yang memimpin kelompok Islam Sunni Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan Assad, telah berjanji untuk mengadili mereka yang berada di balik pertumpahan darah warga sipil itu dan telah membentuk komite pencari fakta.

"Suriah bertekad untuk mencegah balas dendam yang melanggar hukum dan menjamin tidak ada impunitas," kata Juru bicara komite tersebut, Yasser al-Farhan.

Di sisi lain, pihak berwenang juga telah mengumumkan penangkapan sedikitnya tujuh orang sejak Senin atas dugaan "pelanggaran" terhadap warga sipil. HTS, cabang dari bekas cabang Al-Qaeda di Suriah, masih dilarang sebagai organisasi teroris oleh beberapa pemerintah termasuk Amerika Serikat (AS).


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Good Bye Perang Rusia-Ukraina Hingga THR Diumumkan Hari Ini

Next Article Arab Makin Membara, AS 'Ikut-ikutan' Rusia Bombardir Wilayah Suriah

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |