Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan sepeda Brompton di Indonesia mengalami penurunan tajam. Padahal 4 sampai 5 tahun lalu, sepeda impor asal Inggris ini diburu warga Indonesia.
Stok yang menipis dan tingginya permintaan membuat harga sepeda Brompton saat ituu naik tajam. Namun kini nasibnya justru sebaliknya, penjualan kendor dan harganya terjun bebas.
"Sepeda Brompton kan banyak jenisnya, tipe C Line yang sebelumnya di Rp 50-60 jutaan waktu pandemi, sekarang Rp 30 jutaan atau Rp 35 jutaan juga ada," kata Pemilik Toko Sepeda Ajo Bike di Depok, Ajo kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (24/6/2025).
Bukan hanya tipe C Line, ada juga tipe lainnya yang harganya ambrol. Misalnya tipe P Line Urban yang harganya sekarang Rp 40 jutaan dari sebelumnya di atas Rp 50 jutaan. Harga unit bekasnya juga turun jadi hanya sekitar Rp 20 jutaan.
"Sekarang ini hitungannya kembali ke harga dasar aja, stoknya banyak tapi permintaan sedikit jadinya harganya balik ke harga semula," sebut Ajo.
Foto: Pekerja memeriksa sepeda lipat brompton yang dijual di SpinWarriors, Tangerang Selatan, Kamis (15/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))
Pekerja memeriksa sepeda lipat brompton yang dijual di SpinWarriors, Tangerang Selatan, Kamis (15/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo mengungkapkan penjualan unit sepeda Brompton di Indonesia turun drastis. Ini juga berdampak pada impor unit sepeda Brompton yang turun hingga 6x lipat.
"Waktu pandemi quantity import yang di-declare dalam setahun ada 3.000 unit, sekarang aja, ini cuma sampai 500 unit, sangat kecil. Jadi sangat minim sekali marketnya, dan juga karena consider dengan stok yang masih ada," ucap Eko kepada CNBC Indonesia.
Upaya untuk menjual stok yang baru datang juga menghadapi tantangan, dimana stok lama juga menumpuk karena permintaan sedikit. Ia memperkirakan mulai bulan Agustus hingga Desember tidak ada lagi stok Brompton yang masuk ke dalam negeri.
"500 itu target impor satu tahun sekarang kuota masih berjalan. Jadi mereka punya target impor lah. Beberapa model mungkin terakhir di bulan ini, atau di bulan Juli lah, terakhir itu masuk, abis itu nanti mungkin tahun depan lagi itemnya," sebutnya.
Saat ini banyak pedagang sepeda yang kesulitan untuk menjual unitnya, termasuk Brompton. Ketika permintaan sedikit, namun hingga kini belum ada tanda-tanda akan ada kenaikan penjualan.
"Tantangan distributor Brompton di Indonesia adalah perputaran barangnya yang sangat lambat, dan itu dikeluhan juga," ungkapnya.
Ia pun membandingkan kondisi saat ini dengan beberapa tahun lalu, dimana selain serapan cepat, namun harga Brompton juga tergolong sangat tinggi.
"Zaman pandemi itu kan udah over demand, suplainya ini terbatas, ya over demand. Harga itu normal di harga Rp 30-an juta, bisa dijual sampai Rp 45 juta," ujar Eko.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelanggan Luar Jawa Buruan Merapat! Transmart Diskon Gede Harga Sepeda