Gawat! Fitch Sebut Prospek Reasuransi Global Memburuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Ratings telah merevisi prospek sektor reasuransi global pada 2026 menjadi memburuk dari sebelumnya netral pada 2025.

Perubahan ini mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa kondisi operasional bisnis yang mendasarinya kemungkinan akan memburuk dari tahun sebelumnya, meskipun secara keseluruhan akan tetap menguntungkan bagi perusahaan reasuransi di seluruh dunia.

Faktor kapasitas yang melimpah dan persaingan bisnis yang meningkat berpotensi menyebabkan koreksi harga secara bertahap di sebagian besar lini reasuransi dan persyaratan polis yang lebih longgar di lini properti, kecuali jika aktivitas kerugian besar di paruh kedua akan menguras modal.

Pasar reasuransi global memiliki kapasitas yang melimpah dengan modal reasuransi mencapai rekor tertinggi pada kuartal I/2025. Pertumbuhan ini didukung oleh modal tradisional yang didorong oleh laba ditahan yang kuat dan sumber modal alternatif, khususnya obligasi bencana.

Dalam 12 bulan ke depan, Fitch memperkirakan pasokan modal akan terus melampaui permintaan tambahan dari perusahaan asuransi karena perusahaan reasuransi mempertahankan momentum pendapatan yang kuat.

Kondisi softening sejak puncak pada 2024 dan meningkatnya biaya klaim, terutama dari kerugian bencana yang lebih sering dan parah, akan menekan margin underwriting. Namun, menurut standar historis penetapan harga tetap tinggi dan pendapatan investasi yang tangguh masih mendukung profitabilitas yang kuat, meskipun di luar puncak.

Kecukupan cadangan yang kuat akan memberikan penyangga, memungkinkan perusahaan reasuransi untuk menggunakan perkembangan cadangan yang menguntungkan di sebagian besar lini bisnis untuk mengarahkan pendapatan reasuransi.

"Prospek sektor kami untuk reasuransi global telah bergeser ke memburuk, mencerminkan penurunan moderat dalam kondisi bisnis yang sehat," kata Manuel Arrivé, CFA, Direktur Fitch Ratings, dalam report dikutip, Rabu (24/12/2025).

Dari sisi kapitalisasi diprediksi tetap kuat yang memungkinkan tingkat repatriasi modal yang tinggi secara berkelanjutan, sekaligus memberikan ruang gerak yang cukup untuk menyerap kerugian besar yang tidak terduga.

What to Watch

Tiga faktor penting yang perlu diperhatikan adalah pertama, persaingan harga yang semakin ketat dan potensi persyaratan kebijakan yang lebih longgar di lini bisnis properti dapat memengaruhi kinerja perusahaan reasuransi hingga berbagai tingkat. Sensivitas harga dan pendapatan terhadap kerugian besar merupakan faktor kunci yang perlu diperhatikan pada saat renewal.

Kedua, perkembangan kerugian yang merugikan pada asuransi kecelakaan AS diperkirakan berlanjut, didorong oleh inflasi sosial yang berkelanjutan. Akan tetapi, potensi tersebut dapat diredam oleh praktik underwriting yang prudent dari perusahaan asuransi dan reasuransi.

Ketiga, pergeseran asumsi ekonomi atau operasional di lini asuransi jiwa dan kesehatan diperkirakan menyebabkan volatilitas pendapatan yang tidak terduga dalam IFRS 17.

(ach/ach)