Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang yang membuat tingginya ketidakpastian di pasar keuangan dan melemahkan aktivitas ekonomi secara riil membuat pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia ini berpotensi merosot pada 2025-2026.
Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan tidak akan mencapai 5% pada tahun ini maupun sampai 2026. Namun, masih akan lebih tinggi dari China dan Vietnam pada tahun depan.
"Semua negara terkena dampak negatif dari lonjakan ketidakpastian kebijakan perdagangan, karena membuat sektor bisnis memangkas pembelian dan investasi, sementara lembaga keuangan menilai kembali risiko pinjaman," kata Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas saat konferensi pers Selasa malam, dikutip Rabu (23/4/2025) .
Dalam forecast terbarunya yang termaktub dalam World Economic Outlook (WEF) edisi April 2025, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada 2025-2026.
Proyeksi itu merevisi ke bawah perkirakan pertumbuhan ekonomi sebelumnya dalam WEF edisi Januari 2025. Saat itu, IMF memprediksi ekonomi RI masih bisa tumbuh sebesar 5,1% pada tahun ini dan 2026.
Sedangkan untuk Vietnam, ekonominya berpotensi drop menjadi hanya akan tumbuh 5,2% pada 2025 dari proyeksi realisasi pada 2024 yang tumbuh 7,1%. Efek pengenaan tarif perdagangan oleh AS akan terus memperdalam laju perlambatan ekonomi Vietnam hingga 2026 menjadi hanya akan tumbuh 4% menurut IMF, jauh di bawah RI.
Untuk China, pertumbuhan ekonominya juga akan lebih rendah dari Indonesia, karena prediksinya hanya akan menyentuh 4% pada 2025-2026. Proyeksi pertumbuhan itu lebih lambat dari realisasi pertumbuhan GDP China pada 2024 yang masih mampu naik 5%.
"Banyak ekonomi emerging market dapat menghadapi perlambatan signifikan tergantung pada besaran penetapan tarif. Kami telah menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk kelompok emerging market sebesar 0,5 poin persentase, menjadi 3,7%," kata Pierre.
Meski mampu mengungguli China dan Vietnam yang sangat terdampak tarif dagang tinggi Presiden AS Donald Trump, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih rendah dari Filipina.
IMF memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Filipina masih akan tumbuh 5,5% pada 2025, dari sebelumnya pada 2024 tumbuh 5,7%. Namun, pada 2028, IMF ramal ekonomi Filipina akan bangkit dengan pertumbuhan 5,8% pada 2026.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IMF Sebut Kebijakan Tarif Trump Timbulkan Ketidakpastian
Next Article IMF Puji Kinerja Ekonomi RI Dalam 2 Dekade, Begini Jawaban Sri Mulyani