2 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia — Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi korban penipuan di ruang digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kerugian yang dilaporkan ke Indonesia Anti Scam Center (IASC) tembus Rp7,5 triliun, sejak peluncurannya pada 22 November 2024 hingga 31 Oktober 2025.
OJK juga mencatat ada 42.885 nomor telepon yang dilaporkan terkait penipuan.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi pun mengingatkan bahwa modus penipuan selalu berkembang berdasarkan situasi. Seperti saat ini, menjelang akhir tahun banyak penipuan penjualan tiket dengan harga lebih murah.
"Karena memang biasanya di saat-saat seperti lebaran gitu ya akhir tahun itu banyak sekali orang yang melakukan aktivitas seperti ini, dan banyak orang yang terkena. Salah satunya yang paling utama adalah misalnya contohnya jual beli online terutama yang paling banyak dilaporkan kepada kita akhir-akhir ini adalah jual beli tiket secara lebih murah," kata wanita yang akrab disapa Kiki saat Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bersama (RDKB), dikutip Senin (10/11/2025).
Kiki melanjutkan,Satgas Pasti menerima sekitar 58.000 dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 1 triliun terkait penipuan tiket murah. "Ini besar sekali dan masih banyak masyarakat yang mudah tertipu perbedaan harga yang signifikan. Harusnya bisa dicegah," katanya.
OJK mengimbau masyarakat agar segera melapor ke Anti-Scam Center bila mengalami atau mencurigai transaksi penipuan, agar dana dapat segera diblokir sebelum berpindah tangan. Semakin cepat laporan dilakukan, semakin besar peluang untuk menyelamatkan dana yang berpotensi hilang.
Selain soal tiket murah, belakangan modus penipuan yang juga marak adalah mengatasnamakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Direktorat Jenderal Pajak, hingga Badan Penyelenggara Jasa Kesehatan (BPJS).
Para penipu memanfaatkan ketidaktahuan korban dan mengambil data pribadi untuk membobol rekening. "Banyak masyarakat dengan mudah memberikan akses, sehingga rekenin bisa dibobol ratusan juta," katanya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada, Ini Modus Baru Maling M-Banking Kuras Rekening
