Fokus Fundamental Kinerja, Ini Jurus BRI Bisa Tumbuh Berkelanjutan

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) senantiasa memperkuat fondasi bisnisnya di tengah dinamika ekonomi global. Hal ini juga didukung oleh beberapa strategi yang telah dicanangkan.

Di bawah kepemimpinan Direktur Utama BRI Hery Gunardi, perseroan menetapkan strategi pertumbuhan jangka panjang yang berfokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan sumber daya manusia.

Strategi tersebut dijalankan sebagai bagian dari komitmen BRI untuk tumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus menjawab tantangan dan peluang di seluruh segmen pasar.Dalam hal ini, Hery Gunardi menekankan salah satu strategi perseroan yakni penguatan struktur pendanaan utamanya melalui pertumbuhan dana murah atau CASA.

"BRI harus memiliki kekuatan dari sisi pendanaan, khususnya CASA, baik saat ini maupun ke depan. Untuk itu, BRI mengakselerasi pertumbuhan CASA, mulai dari segmen konsumer, UMKM, hingga penguatan perolehan liabilities di segmen wholesale banking. BRI memiliki engine transaksi ritel yang sangat kuat melalui superapps BRImo, yang saat ini telah digunakan oleh lebih dari 40 juta nasabah," ujar Hery dalam keterangan tertulis, Senin (5/5/2025).

Dia melanjutkan, penguatan struktur pendanaan tidak bisa dilepaskan dari integrasi digital, produktivitas jaringan, dan sinergi bisnis di dalam ekosistem BRI. Untuk itu, BRI akan melakukan fine tuning terhadap UI dan UX super apps BRImo.

"Penguatan produktivitas juga dilakukan melalui pemanfaatan QRIS dan AgenBRILink yang berperan sebagai infrastruktur penting dalam mendukung peningkatan CASA BRI. Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan seperti Pegadaian, PNM, dan lainnya akan terus diperkuat untuk membentuk sinergi yang saling mendukung dan mampu meningkatkan perolehan liabilities, khususnya tabungan dan giro," tutur dia.

Lebih jauh, BRI juga terus memperkuat solusi digital untuk nasabah korporasi melalui platform Qlola yang dirancang untuk mendukung kebutuhan transaksi secara terintegrasi. Platform ini menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan nasabah menjalankan aktivitas keuangan dalam ekosistem BRI secara menyeluruh.

Bersamaan dengan itu, BRI turut fokus pada pengembangan produk seperti KPR dan BRIguna (kredit berbasis payroll loan) sebagai bagian dari strategi diversifikasi kredit di luar segmen pembiayaan UMKM. Pengembangan sumber daya manusia menjadi kunci dalam membangun organisasi yang adaptif dan berdaya saing.

"Human capital menjadi fokus dari manajemen baru dimana BRI akan menempatkan individu-individu terbaik pada posisi yang tepat, the right man in the right place. Pengembangan human capital tidak hanya dilakukan melalui pelatihan di dalam negeri, tetapi juga melalui program pendidikan lanjutan di sekolah bisnis luar negeri," jelas Hery.

Menurutnya, manajemen risiko juga menjadi elemen integral dalam strategi ekspansi BRI. Hal ini penting untuk memastikan setiap inisiatif pertumbuhan tetap dilaksanakan secara prudent.

"Risk management bukan sekadar fungsi kontrol yang mengatakan tidak terhadap risiko. Justru, pendekatan ini harus menjadi jalan untuk memahami dan mengelola risiko secara tepat agar bisnis tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat," tegas Hery.

Di tengah dinamika ekonomi global yang menantang, BRI Group berhasil mencatatkan kinerja yang baik di sepanjang kuartal I-2025 dengan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan aset mencapai Rp2.098,23 triliun, tumbuh 5,49% secara tahunan. Penyaluran kredit mencapai Rp1.373,66 triliun, dengan porsi UMKM sebesar 81,97 persen atau setara Rp1.126,02 triliun.

Ke depannya, BRI terus mengembangkan kapabilitasnya menuju universal banking yang memungkinkan layanan menyeluruh bagi seluruh segmen nasabah di Indonesia.

Sebagai informasi, Direktur Utama BRI Hery Gunardi diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Maret 2025 dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BRI Cetak Laba Rp13,80 Triliun di Q1-2025

Next Article Investor Jangan Panik! Sunarso Ungkap Fundamental BRI Kuat & Solid

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |