Eropa Vs Amerika, Bos Bank Sentral Sebut Trump Lebih Buruk dari Covid

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah menciptakan lebih banyak "ketidakpastian" daripada pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Luis de Guindos, wakil presiden Bank Sentral Eropa (ECB).

"Kita perlu mempertimbangkan ketidakpastian lingkungan saat ini, yang bahkan lebih tinggi daripada selama pandemi," kata de Guindos dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Times, seperti dikutip Senin (17/3/2025).

"Apa yang kita lihat adalah bahwa pemerintahan AS yang baru tidak terlalu terbuka untuk melanjutkan multilateralisme, yang merupakan tentang kerja sama lintas yurisdiksi dan menemukan solusi bersama untuk masalah bersama. Ini adalah perubahan yang sangat penting, dan sumber ketidakpastian yang besar," tambahnya.

Dalam wawancara tersebut, de Guindos juga menyesalkan penggunaan tarif oleh Trump, serta rencana untuk mereformasi pajak perusahaan dan mencabut regulasi sistem keuangan. Menurutnya, tindakan pemerintahan AS yang baru telah menyebabkan volatilitas jangka pendek di pasar sekaligus membuat ekspektasi inflasi dan suku bunga sulit diprediksi.

Kekhawatiran atas apa yang mungkin dilakukan Trump selanjutnya juga telah merusak kepercayaan konsumen, di mana de Guindos mencatat bahwa peningkatan investasi bisnis dan konsumsi rumah tangga yang telah lama ditunggu-tunggu belum tiba. Ia menyalahkan penurunan proyeksi pertumbuhan Zona Euro pada tindakan pemerintahan AS yang baru.

"Upah riil telah meningkat, inflasi menurun, suku bunga turun dan kondisi pembiayaan membaik. Namun, kenyataannya adalah bahwa konsumsi tidak meningkat," katanya.

"Hal ini karena konsumen tidak selalu bereaksi terhadap perkembangan pendapatan riil jangka pendek mereka yang dapat dibelanjakan. Mereka juga mempertimbangkan apa yang mungkin terjadi dengan ekonomi dalam jangka menengah, yang diliputi ketidakpastian. Kemungkinan perang dagang atau konflik geopolitik yang lebih luas berdampak pada kepercayaan konsumen," tambahnya, menggambarkan perang dagang sebagai "situasi yang merugikan semua pihak."

Kenaikan tarif Trump sebesar 25% pada pasokan baja dan aluminium dari Uni Eropa mulai berlaku minggu lalu setelah pengecualian dan pembebasan sebelumnya berakhir. Brussels telah berjanji untuk membalas, menjanjikan apa yang disebutnya tindakan balasan yang "cepat dan proporsional".

Komisi Eropa telah mengecam tarif Trump yang mengganggu dan "tidak dapat dibenarkan", berjanji untuk mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS senilai 26 miliar euro atau lebih dari US$28 miliar mulai April.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Uni Eropa Balas Dendam Kenakan Tarif ke AS, Nilainya Fantastis

Next Article Video: Bank Sentral Eropa Pangkas Suku Bunga 25 Bps

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |