Era Media Sosial Berakhir, Mark Zuckerberg Ungkap Fakta Mengejutkan

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan bahwa era kejayaan media sosial sebagai tempat utama berinteraksi dengan teman dan keluarga telah berakhir.

Pernyataan tersebut terungkap saat Zuckerberg dalam persidangan terkait gugatan oleh Federal Trade Commission (FTC) atas dominasi Meta, induk Facebook dan Instagram, di pasar media sosial.

Zuckerberg mengakui bahwa tren berbagi momen pribadi di Facebook mengalami penurunan signifikan.

"Bahkan jumlah teman baru yang ditambahkan orang, saya rasa telah menurun," ujarnya, dikutip dari Ars Technica, Selasa (13/5/2025).

FTC menuduh Meta menyalahgunakan dominasi di pasar jejaring sosial dengan membeli pesaing-pesaingnya demi memonopoli koneksi personal antar pengguna.

Namun, Meta menegaskan bahwa kini mereka menghadapi persaingan serius dari platform seperti TikTok, yang tidak berfokus pada koneksi sosial tradisional, melainkan pada algoritma penemuan konten.

Zuckerberg menekankan bahwa kini sebagian besar interaksi sosial terjadi melalui berbagi konten hiburan kreator lewat pesan pribadi, bukan lagi dari unggahan teman dekat.

Itulah sebabnya Meta meluncurkan fitur Reels dan mengadopsi elemen dari TikTok untuk mempertahankan relevansi.

"TikTok sekarang lebih besar daripada Facebook maupun Instagram, dan saya tidak suka saat kompetitor kami mengungguli kami," katanya.

Ia juga menyatakan bahwa Meta tidak berencana membeli TikTok, mengingat kekhawatiran atas bisnis yang berbasis di China.

Namun, argumen Meta bahwa TikTok merupakan pesaing langsung dipertanyakan di pengadilan. Hakim mempertanyakan apakah TikTok benar-benar bisa menggantikan fungsi Facebook dalam menjaga hubungan personal.

Pakar hukum Kenneth Dintzer mencatat bahwa Zuckerberg tampaknya mencoba untuk mengajukan teori yang berbeda yang menjelaskan mengapa TikTok merupakan saingan mereka.

Ia mencoba untuk mendefinisikan ulang "media sosial" untuk mengatasi skeptisisme hakim dalam mempertimbangkan TikTok sebagai saingan Meta yang sebenarnya.

"Teori Zuckerberg, menyatakan bahwa jika saya membuka sesuatu di TikTok atau di YouTube, dan saya mengirimkannya ke teman, itulah media sosial," jelas Dintzer.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Peran Penting Jaringan Kabel Laut Bantu Transformasi Digital RI

Next Article Ogah Dukung Trump, Zuckerberg Kini Keluar Uang Rp 16 Miliar

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |