Jakarta, CNBC Indonesia - Militan Hamas mengungkapkan efek akibat Militer Israel menyerang sebuah rumah sakit di Gaza Selatan, Palestina, kemarin. Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan serangan tersebut menewaskan seorang jurnalis dan melukai sejumlah warga sipil.
"Tentara Israel mengebom gedung operasi di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis pada dini hari pada hari Selasa, menewaskan jurnalis Hassan Aslih," kata juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal seperti dilansir AFP, Selasa (13/5/2025).
Aslih, kepala kantor berita Alam24, telah dirawat di rumah sakit setelah terluka dalam sebuah serangan pada 7 April, katanya kepada AFP. Dua wartawan lainnya, Ahmed Mansur dan Hilmi al-Faqaawi, tewas dalam pengeboman tersebut, menurut laporan pada saat itu.
Militer Israel mengatakan serangan April itu menargetkan Aslih, menuduhnya beroperasi untuk Hamas "dengan kedok seorang wartawan". Dikatakan Aslih telah "menyusup ke wilayah Israel dan berpartisipasi dalam pembantaian berdarah yang dilakukan oleh organisasi teroris Hamas" pada 7 Oktober 2023.
Komite Perlindungan Jurnalis mengutuk serangan itu. Dikatakan Aslih telah bekerja untuk kantor media internasional hingga 2023, ketika lembaga pengawas pro-Israel HonestReporting menerbitkan foto dirinya yang sedang dicium oleh pemimpin Hamas saat itu, Yahya Sinwar.
CPJ mengatakan sedikitnya 178 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Israel, dan Lebanon sejak dimulainya perang.
Sebelumnya, Militer Israel dalam sebuah unggahan Telegram mengeklaim bahwa "teroris Hamas yang signifikan" telah "beroperasi dari dalam pusat komando dan kendali" di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, kota utama Gaza Selatan di utara Rafah.
"Kompleks itu digunakan oleh para teroris untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF (Angkatan Darat)," tulis Militer Israel, Selasa (13/5/2025).
Israel telah menghentikan operasi militer di Gaza untuk memungkinkan pembebasan Edan Alexander, seorang tentara AS-Israel berusia 21 tahun, yang telah disandera sejak Oktober 2023. Alexander, yang diyakini sebagai sandera terakhir yang masih hidup dengan kewarganegaraan AS, dibebaskan pada Senin (12/5/2025) menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah.
Israel melanjutkan serangan militernya di Gaza pada 18 Maret setelah gencatan senjata selama dua bulan dalam perangnya melawan Hamas, yang dipicu oleh serangan kelompok Palestina tersebut pada Oktober 2023. Serangan terhadap Israel selatan mengakibatkan kematian 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.
Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Senin bahwa sedikitnya 2.749 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan operasinya. Dengan demikian, jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang meletus menjadi 52.862.