Raksasa Teknologi Minta Pegawai Masuk Kantor, Resign, atau Dipecat

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Google mulai bersikap tegas terhadap kebijakan kerja jarak jauh (work from home/WFH). Raksasa teknologi ini memperingatkan sejumlah karyawan yang WFH agar segera kembali ke kantor jika tidak ingin kehilangan pekerjaan.

Dokumen internal yang diperoleh CNBC Internasional mengungkapkan bahwa beberapa divisi di Google telah menginstruksikan karyawan remote untuk hadir ke kantor dalam skema kerja hybrid. Peringatan ini bahkan berlaku bagi karyawan yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan resmi bekerja sepenuhnya dari rumah.

Seiring meredanya pandemi, perusahaan-perusahaan besar terutama di sektor teknologi, mulai memperketat aturan kerja fleksibel.

Hal ini membuat para karyawan yang sudah pindah ke lokasi yang jauh dari kantor harus mempertimbangkan ulang keputusan mereka, terutama jika ingin mempertahankan posisinya.

Pada awal 2025, Google mulai menawarkan program pengunduran diri sukarela (voluntary buyout) kepada karyawan tetap di AS. Bagi sebagian pekerja remote, opsi ini menjadi satu-satunya pilihan apabila mereka menolak untuk kembali ke kantor setidaknya tiga hari dalam seminggu.

Langkah tegas ini terjadi di tengah upaya efisiensi biaya di seluruh sektor teknologi.

Google sendiri tengah mengalihkan fokus dan dana besar-besaran ke pengembangan kecerdasan buatan (AI), yang membutuhkan investasi tinggi dalam infrastruktur dan tenaga kerja teknis.

Sejak melakukan PHK massal pada awal 2023, perusahaan terus melakukan pemangkasan di berbagai divisi dengan alasan efisiensi dan prioritas investasi AI.

Sebagai catatan, jumlah karyawan Google menurun dari sekitar 190.000 pada dua tahun lalu menjadi sekitar 183.000 di akhir 2024.

Dalam sebuah memo internal yang dilihat CNBC, salah satu pendiri Google, Sergey Brin, bahkan meminta tim AI untuk bekerja di kantor setiap hari dengan durasi kerja ideal 60 jam per minggu.

Brin menyebut bahwa Google harus "meningkatkan kecepatan" agar tak tertinggal dalam persaingan AI yang kian agresif.

Juru bicara Google, Courtenay Mencini, menegaskan bahwa keputusan untuk meminta karyawan kembali ke kantor merupakan kebijakan yang ditentukan oleh masing-masing tim, bukan aturan perusahaan secara keseluruhan.

"Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kolaborasi langsung merupakan bagian penting dalam proses inovasi dan pemecahan masalah kompleks," kata Mencini.

Menurut salah satu pemberitahuan baru-baru ini, karyawan di Layanan Teknis Google diberitahu bahwa mereka diharuskan untuk bekerja secara hybrid atau mengambil paket resign secara sukarela.

Karyawan jarak jauh di unit ini ditawari biaya relokasi berbayar satu kali untuk pindah dalam jarak 80km dari kantor.

Sementara karyawan yang WFH di bagian sumber daya manusia, atau yang disebut Google sebagai People Operations, yang tinggal dalam jarak 80 km dari kantor, harus memilih untuk bekerja secara hybrid pada bulan ini atau mereka akan dirumahkan. Mencini mengatakan bahwa mereka harus kembali pada bulan Juni.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Masa Depan Ekosistem Kripto Indonesia

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |