4 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali melesat tajam dan mampu bertahan di level psikologis US$3.300 per troy ons. Harga emas diramal melonjak ke depan karena ditopang tiga senjata baru, yakni ancaman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kegaduhan ekonomi AS serta memanasnya geopolitiik Rusia-Ukraina. Ketiganya mendorong peningkatan terhadap safe haven.
Pada perdagangan hari ini Senin (26/5/2025) hingga pukul 06.26 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,32% di posisi US$3.346,38 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (23/5/2025), harga emas dunia naik 1,91% di level US$3.356,99 per troy ons. Penutupan ini berhasil mendorong emas meninggalkan level psikologis US$3.200 per troy ons.
Kendati melemah pada hari ini, harga emas diproyeksi menguat tajam pada pekan ini.
Harga emas naik nyaris 2% pada perdagangan Jumat dan mencatat minggu terbaiknya dalam enam minggu, setelah investor mencari aset safe haven di tengah ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump dan dolar yang lebih lemah.
Pada perdagangan Jumat (23/5/2025), indeks dolar AS (DXY) jatuh 0,85% di level 99,11. Level terburuk sejak 29 April 2025. Pelemahan dolar AS membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang asing
"Trump telah mengamuk selama 24 jam terakhir. Mengancam tarif 50% pada Uni Eropa mulai 1 Juni, menyerang Apple dan menghantam Harvard hingga membuat saham dalam suasana hati yang buruk, namun menjadi hal yang bagus untuk emas," ujar Tai Wong, pedagang logam independen.
"Kekhawatiran tarif yang muncul kembali pada hari dengan likuiditas rendah menjelang libur panjang dapat memperbesar pergerakan," tambah Wong.
Saham global jatuh setelah Trump merekomendasikan tarif 50% untuk impor Uni Eropa mulai 1 Juni. Trump juga mengatakan bahwa Apple akan membayar tarif 25% untuk iPhone yang dijual di AS.
Harga emas juga ditopang oleh kegaduhan ekonomi AS. Pada Kamis (22/5/2025), DPR AS yang dikendalikan Partai Republik meloloskan RUU pajak dan belanja yang akan menambah triliunan dolar ke utang negara.
RUU tersebut mencakup peningkatan pengeluaran besar untuk penegakan hukum imigrasi dan militer, serta akan memperpanjang pemotongan pajak AS tahun 2017 yang akan berakhir pada tahun ini.
RUU juga mencakup serangkaian pemotongan untuk Medicaid, bantuan pangan, dan pendanaan energi bersih. Menurut media AS, secara keseluruhan RUU ini harus disesuaikan untuk disahkan DPR karena Senat Republik telah mengisyaratkan bahwa RUU tersebut takkan disahkan tanpa perubahan besar.
Menurut Congressional Budget Office, RUU tersebut diproyeksikan akan menambah sekitar US$ 3,8 triliun pada utang nasional selama dekade berikutnya Hal ini menyusul penurunan peringkat kredit negara bagian AS dari Aaa menjadi Aa1 oleh Moody's baru-baru ini, dengan alasan meningkatnya tingkat utang AS.
Daya tarik emas sebagai aset safe haven meningkat dengan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
"Jika kita menembus angka US$3.500, kita bisa mendapatkan kenaikan tajam ke US$3.800," ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Panasnya Perang Rusia-Ukraina Dongkrak Emas
Selain ancaman Trump ke Uni Eropa dan kegaduhan ekonomi AS, harga emas juga akan ditopang oleh kembali memanasnya perang Rusia-Ukraina.
Dikutip dari BBC, pasukan Rusia melancarkan serangan besar-besaran menggunakan 367 drone dan rudal ke kota-kota Ukraina sepanjang Sabtu malam (24/5/2025), termasuk ibu kota Kyiv. Dalam serangan udara terbesar sepanjang perang ini, yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut para pejabat.
Korban tewas termasuk tiga anak-anak di wilayah utara Zhytomyr, kata pejabat lokal di sana.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyerukan kepada Amerika Serikat - yang sejak Presiden Donald Trump menjabat mengambil sikap publik yang lebih lunak terhadap Rusia dan pemimpinnya, Vladimir Putin - untuk angkat bicara.
Ini adalah serangan terbesar dalam perang ini dari segi jumlah senjata yang digunakan, meskipun beberapa serangan sebelumnya telah menyebabkan lebih banyak korban jiwa.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan bahwa 12 orang tewas dan 60 lainnya terluka. Sebelumnya, jumlah korban tewas yang diberikan oleh otoritas daerah dan petugas penyelamat secara terpisah sempat menyebutkan 13 orang tewas.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)
