Elon Musk Nyatakan Perang Melawan Raksasa Teknologi AS

13 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk berencana untuk tetap 'berperang' melawan raksasa teknologi OpenAI. Ketegangan antara Musk dan OpenAI sudah mencuat sejak beberapa saat lalu.

Musk memiliki sejarah panjang di OpenAI. Ia merupakan salah satu pendiri raksasa pencipta ChatGPT tersebut, sebelum akhirnya hengkang pada 2018 silam.

Kala itu, OpenAI masih merintis sebagai startup kecil sebelum mendulang popularitas berkat ChatGPT yang meluncur pada 2022. Kini, Musk menggugat OpenAI karena menilai perusahaan tersebut sudah meninggalkan visi orisinil perusahaan untuk menjadi organisasi nirlaba (non-profit).

Menanggapi gugatan hukum tersebut, OpenAI baru saja mengumumkan rencana baru. OpenAI menegaskan bahwa induk nirlabanya akan terus mengontrol bisnis yang mencari untung (for-profit). Selain itu, induk non-profit OpenAI akan memegang saham mayoritas perusahaan.

Dengan adanya pengumuman tersebut, nyatanya Musk tak ciut untuk melakukan perlawanan hukum. Hal ini disampaikan pengacara Musk, Marc Toberoff pada awal pekan ini.

"Tak ada yang berubah setelah pengumuman terbaru OpenAI. Faktanya, OpenAI masih mengembangkan AI dengan metode tertutup (closed-source) yang menguntungkan Sam Altman (CEO OpenAI), para investor, dan Microsoft," kata Toberoff dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Rabu (7/5/2025).

"Pengumuman tersebut mengaburkan perincian penting tentang apa yang disebut sebagai pengaturan 'kontrol nirlaba'. Khususnya tentang pengurangan tajam kepemilikan saham yang akan diterima nirlaba tersebut dalam perusahaan Altman yang mencari laba," ia menuturkan.

Musk telah berjuang di pengadilan untuk memblokir transisi OpenAI dari kendali nirlabanya. Ia berupaya sekuat tenaga untuk melawan raksasa yang ia dirikan bersama tersebut dan kini menjadi pesaingnya di sektor AI.

Perusahaan besar lainnya seperti Meta dan tokoh terkemuka, termasuk pemenang Hadiah Nobel Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai bapak AI, telah bergabung dengan para kritikus yang mendesak regulator untuk memblokir restrukturisasi OpenAI. Sidang hakim dijadwalkan pada Maret 2026 mendatang.

"Musk terus melanjutkan gugatan hukum yang tak berdasar. Ini membuktikan niat buruk Musk untuk menghambat pertumbuhan kami," kata juru bicara OpenAI dalam sebuah pernyataan.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Tembak Laser Siang Bolong ke Arah Bulan, Bikin NASA Kagum

Next Article Elon Musk Tiba-Tiba Sebut Singapura Menuju 'Punah', Ini Buktinya

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |